Kukar (ANTARA Kaltim) -  Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, berpeluang meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN), atas penataan transportasi publik dan lalu lintas yang baik, kata Ketua Tim Penilai tahap 3 WTN Djamal Subastian dari Dirjen Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan.

"Bisa saja, Kutai Kartanegara mendapatkan WTN tahun ini, karena hasil pantauan kami, daerah ini khususnya di Kota Tenggarong, penataan transportasi publik dan lalu lintas cukup baik," ungkap Djamal Subastian saat menyampaikan hasil penilaian kepada Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, di Tenggarong, Kamis.

Adapun materi penilaian lapangan kata Djamal Subastian meliputi, sarana angkutan umum, prasarana, lalu lintas dan pelayanan masyarakat, sedangkan panilaian yang meliputi komitmen daerah yaitu perencanaan, pendanaan, kelembagaan, sumber daya manusia dan kehadiran.

Dalam hal prasarana kata Djamal Subastian, ruang milik jalan, permukaan jalan, fasilitas pejalan kaki dan "zebra cross" (penyebrangan pejalan kaki), tempat parkir, marka, rambu dan di simpang-simpangan prioritas, hasil penilainnya sudah baik.

"Hal tersebut ditunjukkan dengan jalan yang mulus dan lebar, terdapat fasilitas pejalan kaki yakni trotoar dan pedestrian, rambu-rambu dan marka jalan dan lampu penerangan jalan yang cukup lengkap," kata Djamal Subastian.

Hanya saja menurutnya, terminal dan angkutan umum masih perlu ditambah dan dibenahi, karena angkutan umum di ibu kota kabupaten Kutai Kartanegara tersebut sangat sedikit.

"Penggunaan trotoar harus benar-benar untuk pejalan kaki, jangan ada peruntukan lainnya misalnya dipakai untuk parkir atau berjualan," ujarnya.

Ia menyarankan agar Pemkab Kutau Kartanegara melakukan perawatan berkala untuk marka jalan dan rambu-rambu lainnya,serta memastikan trotoar hanya digunakan untuk pejalan kaki.

Sedangkan mengenai lalu lintas, Djamal Subastian mengatakan, hasil pemantauannya cukup baik, yaitu terlihat pengguna jalan yang disiplin mematuhi rambu-rambu.

Namun kata dia, juga masih ada beberapa yang terlihat tidak disiplin, misalnya anak-anak yang tak menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor, pengguna roda empat yang tak memakai sabuk pengaman, serta beberapa kendaraan parkir tidak pada tempatnya.

Dalam hal ini, Djamal Subastian menyarankan agar instansi yang berwenang yakni Dinas Perhubungan maupun Polisi Lalu Lintas setempat untuk terus melakukan sosialisasi mengenai kedisiplinan mengemudi, kemudian melakukan penegakan hukum dengan menindak pelanggar aturan lalu-lintas.

"Kekurangan dalam hal trasnportasi publik dan berlalu lintas ini pasti ada, tapi secara umum saya lihat di Kutai Kartanegara cukup baik," kata Djamal Subastian.

Sebelumnya Kabupaten Kutai Kartanegara telah dinilai tahap 1 oleh panitia WTN tingkat provinsi, kemudian tahap 2 oleh panitia tingkat nasional, provinsi dan akademisi serta tahap 3 oleh tim panitia nasional yang diketuai Djamal Subastian.

Tiga tahap penilaian tersebut lanjut Djamal Subastian hasilnya akan diakumulasi dan sebagai bahan rapat pleno panitia WTN nasional pertengahan Agustus, kemudian keputusan Menteri Perhubungan tentang peraih WTN dan penyerahan penghargaan dilaksanakan September 2014.

Sementara, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kutai Kartanegara H Bahteramsyah, yang menerima tim penilai WTN Nasional mengatakan, pemkab akan berkoordinasi dengan instnsi terkait untuk membenahi kekurangan-kekurangan yang ada, yaitu dengan Dishub, Satlantas Polres Kutau Kartanegara serta Dinas Bina Marga dan Sumberdaya Air.

"Tentunya, kami bertekad membenahi kekurangan yang ada bersama Dishub, Polantas dan instansi terkait lainnya," ungkap Bahteramsyah.

Selain dihadiri dari Dishub, Satlantas Kutai Kartanegara, Kodim 0906 Tenggarong, dari Dinas Bina Marga dan Sumberdaya Air kegiatan itu juga dihadiri beberapa Lurah di Tenggarong (*)

Pewarta: Hayru Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014