Jakarta (ANTARA Kaltim) -  Panitia gelar Teknologi Tepat Guna Nasional (TTG-N) dan panitia daerah menggelar rapat persiapan terakhir yang dihadiri kementerian terkait, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMD) Kaltim, dan provinsi lain.

"Setelah rapat ini, maka akan diketahui kepastian jumlah tamu dan undangan yang akan ke Kaltim mengikuti gelar TTG-N karena selama ini masih diperkirakan antara 7.000 hingga 8.000 peserta," ujar Kepala BPMPD Kaltim, Moh Jauhar Efendi di Samarinda, Senin.

Pernyataan itu diungkapkan Jauhar beberapa saat sebelum mempersentasikan persiapan Kaltim sebagai tuan rumah, dalam rapat persiapan terakhir yang berlangsung di lantai IV Gedung Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kemendagri.

Dalam rapat tersebut juga dilakukan pembagian ratusan lembar baju batik Kaltim yang didesain oleh Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, karena dalam gelar TTG-N XVI yang akan berlangsung pada 18-23 Juni mendatang, dipercayakan kepada Provinsi Kaltim sebagai tuan rumah.

Baju batik tersebut akan dipakai oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono bersama wakilnya, karena presiden dijadwalkan membuka gelar TTG-N di Kota Samarinda pada 19 Juni.

Baju batik yang dibagikan oleh panitia TTG-N Kaltim itu juga akan dikenakan oleh menteri atau utusan kementerian terkait, semua gubernur dan Ketua DPRD dari 34 provinsi di Indonsia ketika acara pembukaan TTG, termasuk akan dikenakan oleh semua Kepala BPMPD dan para Kepala Bidang TTG se-Indonesia.

Kehadiran presiden dan sejumlah menteri terkait ke Kaltim pada Juni mendatang bukan hanya untuk membuka gelar TTG-N di Kaltim, tetapi juga meresmikan sekitar 10 proyek pengembangan ekonomi nasional di Kaltim yang total nilainya mencapai puluhan triliun rupiah.

Proyek-proyek itu antara lain pembangunan dua unit sumur migas baru di Blok Mahakam, yakni sumur Sisinubi 2B dan sumur Peciko 7B. Pembangunan dua sumur oleh PT Total E&P Indonesie tersebut bernilai 2 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp20 triliun.

Proyek lain yang akan diresmikan presiden adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan, Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Senipah 2x41 mega watt (mw) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uapa (PLTU) di Ambalut berdaya 1x60 mw di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Terkait rapat persiapan terakhir yang kali ini digelar secara nasional, lanjut Jauhar, hal ini dilakukan karena waktu pelaksanaan gelar TTG-N tinggal 30 hari lagi, sehingga perlu dilakukan pematangan dan kepastian tentang hal-hal apa saja yang perlu dilakukan selain persiapan yang saat ini sudah 80 persen.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014