Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Jumlah penderita HIV/AIDS di Kaltim terus meningkat setiap tahunnya. Jika tahun 2004 terdapat 170 orang penderita, satu dekade kemudian  melonjak tajam menjadi 3.471 orang. Kaltim menduduki peringkat 20 dengan 332 kasus, namun masih memendam 1.878 kasus HIV/AIDS.

Yakub Ukung, anggota Komisi IV DPRD Kaltim sangat menyayangkan hal tersebut terjadi di Kaltim. “Menurut saya HIV/AIDS ini sangat berkaitan erat dengan perilaku masyarakat. Maraknya pergaulan bebas dan terbuka sangat memudahkan penularan virus tersebut, baik melewati jarum suntik narkoba, atau seks bebas. Juga transfusi darah,” ungkap Yakub.

Yakub mengharapkan tingginya kasus HIV/AIDS ini mendapat perhatian dari pemerintah untuk upaya pencegahan, sehingga jumlahnya tidak terus bertambah.  

“Harus ditindak lanjuti dengan tindakan nyata dari pemerintah. Contohnya dengan penyuluhan-penyuluhan kepada siswa-siswi maupun mahasiswa yang masih mengenyam pendidikan. Karena usia ini jauh lebih berisiko tertular virus ini,” ucap Yakub.

Penularan HIV/AIDS rata-rata terjadi di kalangan usia produktif. Menurut Yakub anak sekolah pada masa kini apabila tidak diawasi sudah mengerti hal-hal yang seharusnya belum diketahui melalui pergaulannya.

“Oleh karena itu penyuluhan kepada anak-anak sekolah sangatlah penting, bahkan seharusnya dilakukan rutin,” tutur Yakub.

Selain penyuluhan melalui pendekatan pendidikan, penyuluhan dalam pendekatan agama serta kesehatan juga jauh lebih penting. Karenanya Yakub mengharapkan peran serta dinas kesehatan dan para tokoh agama juga sangat mendukung penyebaran HIV/AIDS di Kaltim.

Yakub mengimbau agar semua pihak jangan lagi bertutup mata akan kasus ini. Khususnya lingkungan masyarakat yang sangat memberikan pengaruh terbesar terhadap pencegahan HIV/AIDS. Menurut Yakub dalam menangani kasus ini tidak hanya memberikan penyuluhan semata, namun para penderita ODHA harus tetap diberikan pembinaan agar mendapatkan rasa kepercayaan dirinya kembali.

“Instansi pemerintahan tentunya tidak boleh berhenti mengampanyekan bahaya HIV/AIDS kepada seluruh masyarakat. Harus intens, baik melalui media cetak, maupun media elektronik agar masyarakat khususnya generasi muda memilik pengetahuan yang luas akan bahaya HIV/AIDS,” sarannya. (Humas DPRD Kaltim/adv/aul/met)






Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014