Sebanyak 16 dari 90 petak kuliner pasar Klandasan di pusat Kota Balikpapan ludes dilalap si jago merah, Rabu malam.

"Ke-16 petak itu ada di dua blok, yaitu Blok E dan J, namun yang aktif (ada orang berjualan) hanya ada beberapa petak," kata Kepala Dinas Perdagangan (Kadisdag) Balikpapan Haemusri Umar di lokasi kejadian, Kamis dini hari.

Puluhan unit mobil pemadam kebakaran milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan bekerja sama dengan unit pemadam kebakaran dari Pertamina Hulu Mahakam (PHM), SAR Brimob Polda Kaltim, serta relawan, berupaya memadamkan kobaran api yang melalap belasan kios tersebut.

Di kawasan ini masyarakat biasa menyantap menu tradisional, seperti soto banjar, coto Makassar, soto Lamongan, ikan bakar, dan beragam jenis makanan lainnya.

Mengingat jumlah petak yang terbakar cukup banyak, Haemusri meminta untuk sementara waktu tidak ada aktivitas berjualan di dua blok tersebut.

Baca juga: Asal api diduga dari aktivitas warga membakar sampah

Haemusri menuturkan blok yang terbakar tersebut dibangun pada tahun 1986. Bagian ini selamat dari kebakaran tahun 2012 yang menghanguskan 292 kios di bagian yang populer sebagai Blauran.

Blok E dan J juga tidak pernah tersentuh renovasi atau apapun pengembangan pasar lainnya.

Menurut Haemusri, jauh sebelum kejadian ini dan melihat keadaannya yang semrawut, Pemkot Balikpapan memang sudah berencana membangun ulang atau merevitalisasi kawasan tersebut.

"Mengingat usia dan luasan kebakaran yang tidak efisien bila dilakukan sekedar tambal sulam, akan kami ratakan dan bangun kembali. Mudah-mudahan kami bisa dapat dukungan pembiayaan di 2024," ujarnya.

Baca juga: Petugas evakuasi korban kebakaran Klandasan Ulu ke Masjid At Taqwa

Sementara itu, Lurah Klandasan Ulu R Novi Invani mengaku bersyukur, karena kantor kelurahannya selamat. "Alhamdulillah api cepat dikuasai. Kantor kami yang berdekatan dengan blok itu juga selamat,” katanya.

Kantor Kelurahan Klandasan Ulu berada di kawasan yang terbakar tersebut, yaitu di sisi timur di pojok dekat pantai. Sehari-hari juga menggunakan akses jalan yang sama.

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Imam Santoso


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023