Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) memaksimalkan pelibatan tenaga kerja lokal dalam pembangunan Kota Nusantara, ibu kota baru Indonesia, di  Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
 
"Pelibatan tenaga kerja lokal secara maksimal terus dilakukan," ujar Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat OIKN Alimuddin di Penajam, Kaltim, Rabu.
 
Pelatihan kapasitas tenaga kerja lokal yang produktif dilakukan pemerintah pusat untuk menunjang pelibatan tenaga kerja lokal dalam pembangunan Kota Nusantara.
 
Tenaga kerja lokal yang telah mengikuti pelatihan dan mendapatkan sertifikasi bisa dilibatkan dalam membangun IKN.

Baca juga: Groundbreaking tahap tiga IKN dari hotel sampai konservasi orang utan
 
"Sertifikasi salah satu syarat bagi pekerja untuk diterima dan terlibat dalam pembangunan Kota Nusantara," jelasnya.
 
Namun, lanjut dia, tidak semua tenaga kerja lokal yang telah diberikan pelatihan dan memiliki sertifikasi terserap dalam pembangunan ibu kota tersebut.
 
Sejumlah tenaga kerja lokal tidak mau bekerja dalam pembangunan Kota Nusantara karena tidak cocok dengan gajinya, kata dia lagi. Kemudian sejumlah tenaga lokal yang telah diberikan pelatihan dan memiliki sertifikasi, ada memilih pekerjaan lain di luar dari pembangunan Kota Nusantara.
 
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), mencatat sebanyak 10.000 tenaga kerja terlibat pengerjaan sejumlah proyek pembangunan infrastruktur yang saat ini tengah berjalan di IKN.

Baca juga: Pertanian di IKN harus jadi contoh pemenuhan pangan berkualitas
 
Dia menjelaskan, dari 10.000 tenaga kerja yang terserap itu, 30 persen atau 3.000 orang di antaranya merupakan tenaga kerja lokal masyarakat Kalimantan Timur, termasuk tenaga kerja atau warga Kabupaten Penajam Paser Utara.
 
"Sekitar 30 persen tenaga kerja lokal yang terserap dalam pembangunan Kota Nusantara itu yang mendapatkan pelatihan dan memiliki sertifikasi, kemudian 7.000 atau 70 persen pekerja lainnya berasal dari luar daerah Provinsi Kalimantan Timur," demikian Alimuddin.

Pewarta: Nyaman Bagus Purwaniawan

Editor : Imam Santoso


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023