Penajam (ANTARA Kaltim) - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara, meminta setiap sekolah memaksimalkan proses pembelajaran melalui "try out" untuk mengukur kemampuan siswa dalam menghadapi ujian nasional (UN).
Kepala Disdikpora Kabupaten Penajam Paser Utara, Khaeruddin, Jumat, mengatakan, telah meminta guru dan orang tua untuk berperan aktif melakukan pengawasan sebab UN semakin dekat.
"Pengawasan terhadap anak didik harus diperketat sebab pelaksanaan ujian nasional sudah semakin dekat. Setiap lembaga pendidikan juga harus melakukan 'try out' sebagai persiapan menghadapi UN untuk mengetahui tingkat kesiapan dan kemampuan siswa dalam menyerap materi ujian," ungkap Khaeruddin.
Menurut Khaeruddin, "try out" menjadi tolak ukur efektivitas sebagian peserta yang akan menghadapi UN, terutama agar siswa tidak memiliki beban pada saat ujian berlangsung.
"Untuk itu, setiap sekolah harus melaksanakan `try out'," tegas KHaeruddin.
Dalam menghadapi pelaksanaan UN, Disdikpora Penajam Paser Utara kata Khaeruddin telah menjalankan beberapa tahap, diantaranya, pendataan peserta dan pembuatan daftar nominatif tetap (DNT) di setiap sekolah, dengan target dapat mempertahankan prestasi tiga besar untuk peraih hasil UN tertinggi se-Kalimantan Timur.
Sementara, Kepala SMK Negeri 2 Kabupaten Penajam Paser Utara, Kuswari, mengatakan, telah melakukan penambahan jam pelajaran khusus untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris serta pelajaran kejuruan.
"Penambahan jam pelajaran ini diperuntukan untuk kelas tiga agar nanti dalam kelulusan bisa mencapai target 100 persen," ujar Kuswari.
Meskipun sudah melakukan penambahan jam belajaran, lanjut Kuswari SMK Negeri 2 tetap melakukan pengawasan khusus kepada sejumlah murid, terutama yang mendapatkan nilai "try out" yang dianggap masih kurang.
"Kalau secara umum hasil `try out' cukup memuaskan, tapi ada sejumlah murid yang mendapatkan nilai belum mencapai standar kelulusan. Tapi kami berusaha dan masih ada waktu untuk memperbaiki nilai mereka dalam UN 2014," ungkap Kuswari.
Untuk siswa yang mendapatkan nilai yang belum memuaskan dalam "try out" Kuswari mengaku telah meminta kepada guru untuk melakukan pengawasan.
"Bahkan untuk setiap guru, diberikan tanggungjawab untuk mengawasi enam murid. Semua guru kami libatkan kecuali guru pelajaran yang diujiankan di UN. Kami optimistis, bisa lulus 100 persen apalagi setiap tahun SMK Negeri 2 selalu menjadi terbaik dalam UN," kata Kuswari. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
Kepala Disdikpora Kabupaten Penajam Paser Utara, Khaeruddin, Jumat, mengatakan, telah meminta guru dan orang tua untuk berperan aktif melakukan pengawasan sebab UN semakin dekat.
"Pengawasan terhadap anak didik harus diperketat sebab pelaksanaan ujian nasional sudah semakin dekat. Setiap lembaga pendidikan juga harus melakukan 'try out' sebagai persiapan menghadapi UN untuk mengetahui tingkat kesiapan dan kemampuan siswa dalam menyerap materi ujian," ungkap Khaeruddin.
Menurut Khaeruddin, "try out" menjadi tolak ukur efektivitas sebagian peserta yang akan menghadapi UN, terutama agar siswa tidak memiliki beban pada saat ujian berlangsung.
"Untuk itu, setiap sekolah harus melaksanakan `try out'," tegas KHaeruddin.
Dalam menghadapi pelaksanaan UN, Disdikpora Penajam Paser Utara kata Khaeruddin telah menjalankan beberapa tahap, diantaranya, pendataan peserta dan pembuatan daftar nominatif tetap (DNT) di setiap sekolah, dengan target dapat mempertahankan prestasi tiga besar untuk peraih hasil UN tertinggi se-Kalimantan Timur.
Sementara, Kepala SMK Negeri 2 Kabupaten Penajam Paser Utara, Kuswari, mengatakan, telah melakukan penambahan jam pelajaran khusus untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris serta pelajaran kejuruan.
"Penambahan jam pelajaran ini diperuntukan untuk kelas tiga agar nanti dalam kelulusan bisa mencapai target 100 persen," ujar Kuswari.
Meskipun sudah melakukan penambahan jam belajaran, lanjut Kuswari SMK Negeri 2 tetap melakukan pengawasan khusus kepada sejumlah murid, terutama yang mendapatkan nilai "try out" yang dianggap masih kurang.
"Kalau secara umum hasil `try out' cukup memuaskan, tapi ada sejumlah murid yang mendapatkan nilai belum mencapai standar kelulusan. Tapi kami berusaha dan masih ada waktu untuk memperbaiki nilai mereka dalam UN 2014," ungkap Kuswari.
Untuk siswa yang mendapatkan nilai yang belum memuaskan dalam "try out" Kuswari mengaku telah meminta kepada guru untuk melakukan pengawasan.
"Bahkan untuk setiap guru, diberikan tanggungjawab untuk mengawasi enam murid. Semua guru kami libatkan kecuali guru pelajaran yang diujiankan di UN. Kami optimistis, bisa lulus 100 persen apalagi setiap tahun SMK Negeri 2 selalu menjadi terbaik dalam UN," kata Kuswari. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014