Jakarta (ANTARA Kaltim)–Pemprov Kaltim bersama Universitas Pertahanan (Unhan) sepakat untuk membina kerjasama dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) aparatur Pemprov pada bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat serta bersinergi untuk dapat bersama-sama saling mendukung kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan kapasitas dan kemampuan yang ada pada kedua belah pihak.
Hal itu diwujudkan dalam penandatanganan nota kesepakatan bersama atau Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan oleh Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak dan Rektor Unhan Letjen TNI Subekti di sela Jakarta International Defence Dialogue (JIDD) 2014, di ruang Merak I Jakarta Convention Hall, Kamis (20/3).
Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak mengatakan masalah pertahanan dan keamanan menjadi tanggung jawab bersama, termasuk Pemprov seluruh Indonesia. Apalagi Kaltim memiliki suatu wilayah perbatasan. Ada sekitar 1.038 kilometer garis perbatasan disepanjang Kaltim termasuk Kaltara yang harus diamankan.
“Ini merupakan tanggung jawab kita bersama. Kaltim adalah bagian dari kompartemen strategis pertahanan negara dan wilayah perbatasan merupakan beranda negara yang harus terus dijaga dan diamankan dari segala kemungkinan, baik gerakan terorisme, perdagangan gelap, penyelundupan maupun transaksi narkoba,†ungkap Awang Faroek.
Selain itu, menurut dia, yang tidak kalah penting adalah letak Kaltim yang sangat strategis karena berada di Alur Laut Kepualuan Indonesia (ALKI) II. Jalur ini, ujar dia, merupakan jalur pelayaran dan perdagangan internasional yang menghubungkan kawasan Asia Pasifik dengan Australia. Disamping juga Kaltim dalam waktu dekat akan mempunyai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Maloy, Kutai Timur.
“KEK inilah yang nanti menjadi tanggung jawab kita bersama, baik dari aspek keamanan, pertahanan dan ekonomi. Jadi kerjasama antara pemda sangat diperlukan, termasuk dengan Kementerian Pertahanan, khususnya Unhan dalam mencetak tenaga atau SDM dalam bidang pertahanan dan keamanan,†jelasnya. (Humas Prov Kaltim/her)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
Hal itu diwujudkan dalam penandatanganan nota kesepakatan bersama atau Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan oleh Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak dan Rektor Unhan Letjen TNI Subekti di sela Jakarta International Defence Dialogue (JIDD) 2014, di ruang Merak I Jakarta Convention Hall, Kamis (20/3).
Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak mengatakan masalah pertahanan dan keamanan menjadi tanggung jawab bersama, termasuk Pemprov seluruh Indonesia. Apalagi Kaltim memiliki suatu wilayah perbatasan. Ada sekitar 1.038 kilometer garis perbatasan disepanjang Kaltim termasuk Kaltara yang harus diamankan.
“Ini merupakan tanggung jawab kita bersama. Kaltim adalah bagian dari kompartemen strategis pertahanan negara dan wilayah perbatasan merupakan beranda negara yang harus terus dijaga dan diamankan dari segala kemungkinan, baik gerakan terorisme, perdagangan gelap, penyelundupan maupun transaksi narkoba,†ungkap Awang Faroek.
Selain itu, menurut dia, yang tidak kalah penting adalah letak Kaltim yang sangat strategis karena berada di Alur Laut Kepualuan Indonesia (ALKI) II. Jalur ini, ujar dia, merupakan jalur pelayaran dan perdagangan internasional yang menghubungkan kawasan Asia Pasifik dengan Australia. Disamping juga Kaltim dalam waktu dekat akan mempunyai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Maloy, Kutai Timur.
“KEK inilah yang nanti menjadi tanggung jawab kita bersama, baik dari aspek keamanan, pertahanan dan ekonomi. Jadi kerjasama antara pemda sangat diperlukan, termasuk dengan Kementerian Pertahanan, khususnya Unhan dalam mencetak tenaga atau SDM dalam bidang pertahanan dan keamanan,†jelasnya. (Humas Prov Kaltim/her)
Editor : Rahmad
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014