Puncak pesta Erau Adat Pelas Benua tahun 2023 di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Tinur ditandai dengan prosesi Mengulur Naga.

"Prosesi mengulur naga dan belimbur ini merupakan puncak dari Erau Adat Pelas Benua yang merupakan ritual komunikasi antara alam dunia dengan alam gaib yang bersifat sakral," ucap Asisten I Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar, Akhmad Taufik Hidayat, mewakili Bupati Kutai Kartanegara, di Kukar, Ahad.

Belimbur merupakan tradisi saling menyiramkan air kepada sesama anggota masyarakat yang merupakan bagian dari ritual penutup Festival Erau.

Tradisi ini menjadi wujud rasa syukur masyarakat atas kelancaran pelaksanaan Erau. Selain itu, belimbur memiliki maksud filosofis sebagai sarana pembersihan diri dari sifat buruk dan unsur kejahatan. Air yang menjadi sumber kehidupan dipercaya sebagai media untuk melunturkan sifat buruk manusia.

Kegiatan adat Mengulur Nada dilaksanakan di Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara (Kukar) Ing Martadipura dan Museum Mulawarman.

Ritual turun temurun ini dilakukan dengan mengarak Sepasang Naga Laki dan Naga Bini (perempuan) dengan menggunakan kapal menuju Desa Kutai Lama, Kecamatan Anggana.

Kedua naga terbuat dari kayu dan rotan, yang memanjang bak ular sepanjang 17 meter, dengan leher dan kepalanya yang berdiri tegak setinggi 1.5 meter.

Lautan kemeriahan acara adat ini diwarnai dengan masyarakat yang mengenakan pakaian khas Kutai dengan celana batik dan baju putih, serta tidak lupa pula mengenakan Pesapu (Penutup Kepala Khas Kutai).

Sebelum menuju Kutai Lama, kapal yang membawa sepasang naga terlebih dahulu singgah di Tepian Aji, Samarinda Seberang untuk melakukan ritual lainnya.

Adapun, rute penghantaran naga melibatkan sungai legendaris, yakni Sungai Mahakam. Naga kemudian diangkut ke atas kapal. Selama perjalanan, kapal akan berhenti beberapa kali untuk berkomunikasi dengan para mahluk sakral.

Selain itu Akhmad berpesan, seluruh masyarakat Kota Raja dalam Pesta Erau Adat Pelas Benua tahun 2023 agar selalu menjaga ketertiban tata krama sesuai dengan titah Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

“Bagi masyarakat yang menyaksikan, harap menjaga ketertiban dan etika tata krama sesuai dengan titah Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura,” ucap Ahmad.*

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023