Samarinda (ANTARA Kaltim)- Produksi padi di Provinsi Kaltim sepanjang 2013 naik 1.891 ton gabah kering giling (GKG) atau 0,34 persen ketimbang tahun sebelumnya, berdasarkan angka ramalan sementara yang dikeluarkan BPS setempat.
Produksi padi 2012 sebanyak 561.959 ton GKG, sedangkan 2013 berdasarkan pendataan yang merupakan angka sementara mencapai 563.850 ton GKG, ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Perwakilan Provinsi Kaltim Aden Gultom di Samarinda, Senin.
Kenaikan produksi padi terjadi lantaran meningkatnya produktivitas sebanyak 1,21 kuintal per hektare atau 3,07 persen. Produktivitas terbanyak terjadi di Kabupaten Berau, Paser, dan Kota Samarinda.
Kenaikan produksi sepanjang 2013 terjadi pada subround September - Desember sebesar 44.900 ton atau 48,71 persen ketimbang subround yang sama pada 2012.
Sedangkan pada subround Januari - April dan Mei - Agustus justru mengalami penurunan produksi yakni masing-masing 6.290 ton GKG atau 1,86 persen dan 36.720 ton GKG atau 27,82 persen.
Ia juga mengatakan bahwa luas panen, produktivitas, dan produksi padi alam tiga tahun terakhir selalu fluktuatif, misalnya pada 2011 luas panen mencapai 140.215 hektare (ha), pada 2012 naik menjadi 142.573 ha, dan pada 2013 turun menjadi 138.768 ha.
Kemudian produktivitas pada 2011 sebanyak 39,41 kuintal per ha, 2012 masih stabil di angka 39,42 kuintal per ha, dan pada 2013 naik menjadi 40,63 kuintal per ha.
Sedangkan produksinya terus mengalami kenaikan tiap tahun, seperti pada 2011 sebanyak 552.616 ton GKG, 2012 naik menjadi 561.959 ton GKG, dan pada 2013 kembali naik menjadi 563.850 ton GKG.
Menurutnya, pola panen padi pada 2013 masih sama dengan pola panen pada tahun-tahun sebelumnya, yakni pola puncak panen selalu terjadi pada subround Januari-April, kemudian pada subround selanjutnya luas panen padi selalu menurun.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
Produksi padi 2012 sebanyak 561.959 ton GKG, sedangkan 2013 berdasarkan pendataan yang merupakan angka sementara mencapai 563.850 ton GKG, ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Perwakilan Provinsi Kaltim Aden Gultom di Samarinda, Senin.
Kenaikan produksi padi terjadi lantaran meningkatnya produktivitas sebanyak 1,21 kuintal per hektare atau 3,07 persen. Produktivitas terbanyak terjadi di Kabupaten Berau, Paser, dan Kota Samarinda.
Kenaikan produksi sepanjang 2013 terjadi pada subround September - Desember sebesar 44.900 ton atau 48,71 persen ketimbang subround yang sama pada 2012.
Sedangkan pada subround Januari - April dan Mei - Agustus justru mengalami penurunan produksi yakni masing-masing 6.290 ton GKG atau 1,86 persen dan 36.720 ton GKG atau 27,82 persen.
Ia juga mengatakan bahwa luas panen, produktivitas, dan produksi padi alam tiga tahun terakhir selalu fluktuatif, misalnya pada 2011 luas panen mencapai 140.215 hektare (ha), pada 2012 naik menjadi 142.573 ha, dan pada 2013 turun menjadi 138.768 ha.
Kemudian produktivitas pada 2011 sebanyak 39,41 kuintal per ha, 2012 masih stabil di angka 39,42 kuintal per ha, dan pada 2013 naik menjadi 40,63 kuintal per ha.
Sedangkan produksinya terus mengalami kenaikan tiap tahun, seperti pada 2011 sebanyak 552.616 ton GKG, 2012 naik menjadi 561.959 ton GKG, dan pada 2013 kembali naik menjadi 563.850 ton GKG.
Menurutnya, pola panen padi pada 2013 masih sama dengan pola panen pada tahun-tahun sebelumnya, yakni pola puncak panen selalu terjadi pada subround Januari-April, kemudian pada subround selanjutnya luas panen padi selalu menurun.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014