Badan Pusat Statistik menyebutkan kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga, yang mengalami penurunan harga sepanjang Agustus 2023, menjadikan Provinsi Kalimantan Timur mengalami deflasi 0,02 persen secara bulanan.
"Deflasi 0,02 persen ini berasal dari dua kota yang dijadikan acuan indeks harga konsumen (IHK), yakni Kota Samarinda dengan inflasi sebesar 0,10 persen, kemudian Kota Balikpapan deflasi 0,16 persen," ujar Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Kaltim Marinda Dama Prianto di Samarinda, Kaltim, Jumat.
Marinda, yang juga Ketua Tim Statistik Distribusi BPS Kaltim ini merinci, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga mengalami penurunan harga (deflasi) 0,46 persen.
Kelompok lain yang juga menyumbang deflasi Kaltim pada Agustus 2023 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan deflasi 0,44 persen, lantas kelompok perawatan pribadi dan jasa lain deflasi 0,27 persen.
Sebaliknya, beberapa kelompok mengalami peningkatan indeks harga yaitu kelompok transportasi naik sebesar 0,83 persen dan kelompok pendidikan mengalami inflasi 0,47 persen.
Kemudian, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya terjadi kenaikan 0,16 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga naik 0,06 persen, lantas kelompok kesehatan mengalami kenaikan 0,01 persen.
"Sementara itu, kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, kemudian kelompok penyediaan makan dan minuman atau restoran cenderung stabil pada Agustus," katanya.
Ia menjelaskan IHK merupakan indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/ deflasi) di tingkat konsumen.
Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga.
Sedangkan, berdasarkan hasil pemantauan pada Agustus 2023, maka gabungan 2 kota IHK di Provinsi Kaltim mengalami deflasi 0,02 persen atau terjadi perubahan IHK dari 114,46 pada Juli menjadi 114,44 pada Agustus.
"Inflasi tahun kalender pada Agustus 2023 di Kaltim sebesar 2,36 persen, sedangkan inflasi tahun ke tahun tercatat sebesar 3,82 persen," kata Marinda.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Deflasi 0,02 persen ini berasal dari dua kota yang dijadikan acuan indeks harga konsumen (IHK), yakni Kota Samarinda dengan inflasi sebesar 0,10 persen, kemudian Kota Balikpapan deflasi 0,16 persen," ujar Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Kaltim Marinda Dama Prianto di Samarinda, Kaltim, Jumat.
Marinda, yang juga Ketua Tim Statistik Distribusi BPS Kaltim ini merinci, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga mengalami penurunan harga (deflasi) 0,46 persen.
Kelompok lain yang juga menyumbang deflasi Kaltim pada Agustus 2023 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan deflasi 0,44 persen, lantas kelompok perawatan pribadi dan jasa lain deflasi 0,27 persen.
Sebaliknya, beberapa kelompok mengalami peningkatan indeks harga yaitu kelompok transportasi naik sebesar 0,83 persen dan kelompok pendidikan mengalami inflasi 0,47 persen.
Kemudian, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya terjadi kenaikan 0,16 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga naik 0,06 persen, lantas kelompok kesehatan mengalami kenaikan 0,01 persen.
"Sementara itu, kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, kemudian kelompok penyediaan makan dan minuman atau restoran cenderung stabil pada Agustus," katanya.
Ia menjelaskan IHK merupakan indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/ deflasi) di tingkat konsumen.
Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga.
Sedangkan, berdasarkan hasil pemantauan pada Agustus 2023, maka gabungan 2 kota IHK di Provinsi Kaltim mengalami deflasi 0,02 persen atau terjadi perubahan IHK dari 114,46 pada Juli menjadi 114,44 pada Agustus.
"Inflasi tahun kalender pada Agustus 2023 di Kaltim sebesar 2,36 persen, sedangkan inflasi tahun ke tahun tercatat sebesar 3,82 persen," kata Marinda.
Editor : Rahmad
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023