Perguruan Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Kutai Barat-Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, mengingatkan anggotanya untuk tidak menggunakan atribut ataupun lambang perguruan itu saat berpolitik.
”Berpolitik tentu boleh, hak anggota sebagai warga negara. Tapi, organisasi PSHT itu netral dan tidak ikut berpolitik,” kata Ketua Cabang PSHT Kubar-Mahulu Samyana HW, di Barong Tongkok, Kutai Barat, Minggu.
PSHT, lanjut Samyana, sudah memiliki anggota hingga tiga ribu orang di dua kabupaten tersebut. Jumlah tersebut membuat PSHT menjadi perguruan silat yang paling banyak punya murid di Kutai Barat dan Mahakam Ulu.
“Misi kami menjadi pelopor perdamaian, terutama antar-perguruan silat di Kutai Barat dan Mahakam Ulu,” katanya.
Baca juga: 60 atlet pencak silat Paser ikuti seleksi jelang Porprov
Wakil Ketua Cabang Kutai Barat Nanang Hari Saputra mengatakan PSHT baru saja menambah warga baru sebanyak 266 orang dari 11 ranting PSHT se-Kutai Barat. Acara pengukuhan yang berlangsung di Gedung PKK di Barong Tongkok itu dihadiri hingga 500 pelatih dan anggota PSHT dari penjuru Kutai Barat.
Pada kesempatan itu, Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kutai Barat Syamsuniq menyampaikan ucapan selamat atas pengesahan warga baru organisasi PSHT tersebut.
Syamsunig juga mengapresiasi peran PSHT dalam mendidik anggotanya agar berpegang pada budi pekerti luhur, memiliki pengetahuan akan benar dan salah, serta terlibat aktif dalam melestarikan budaya asli Indonesia.
“Seluruh jajaran pengurus PSHT Kutai Barat bersama warganya bisa terus bersinergi, bekerja sama, dan berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan di wilayah Kutai Barat ini,” kata Syamsuniq.
Baca juga: IPSI bakal evaluasi menyeluruh setelah pencak silat tak capai target
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023