Samarinda (ANTARA Kaltim)- Cuaca buruk yang melanda banyak negara termasuk negeri ini turut berimbas buruk pada penghidupan nelayan.  Perputaran perekonomian di banyak lini strategis ikut mandek. Termasuk sektor perikanan di Kaltim.

Sebenarnya, menurut Anggota DPRD Kaltim Siti Qomariah, kondisi alam seperti saat ini sudah bisa diprediksi meski kuantitasnya berbeda. Memang volumenya akhir-akhir ini cenderung mengkhawatirkan karena telah menyebabkan bencana di banyak daerah.

Kondisi itu menurutnya ikut mempengaruhi arus perekonomian yang bergantung pada hasil alam. Meski demikian, Siti menyampaikan sebenarnya hal ini dapat diantisipasi dengan teknologi modern yang dapat diakses seluruh masyarakat.

“Masyarakat tentunya telah mengetahui akan terjadi kondisi alam yang seperti ini. Hal tersebut sudah seharusnya dapat diantisipasi. Jauh sebelum cuaca buruk tiba.Kita dapat mengantisipasi  dengan cara menyimpan sebanyak mungkin persediaan bahan makanan baik untuk dikonsumsi maupun dijual,” tutur Siti Qomariah.

Dengan canggihnya teknologi yang ada, Siti Qomariah menyarankan agar menyimpan sebisa mungkin ikan-ikan yang akan dijual ke dalam mesin pendingin. Walaupun hal tersebut tidak begitu efektif, namun Siti mengatakan setidaknya dapat meminimalkan kemungkinan hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti sedikitnya ikan yang didapatkan ketika cuaca yang tidak menentu, akan mengakibatkan distribusi dan melonjaknya harga ikan di pasaran.

Siti menambahkan pemerintah harus ikut berperan serta agar dapat mengurangi kekhawatiran masyarakat, terlebih para nelayan yang memiliki sedikit persediaan ikan ketika cuaca sedang tidak menentu seperti saat ini, dengan mengadakan sosialisasi maupun penyuluhan agar nelayan mengetahui cara yang tepat guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan dalam cuaca buruk.

Di lain sisi, Siti pun menyinggung mengenai berbagai musibah yang gampang terjadi seperti banjir dan lain sebagainya yang juga menyebabkan arus perekonomian pun terganggu. Hal tersebut harus dievaluasi apa yang menjadi penyebabnya. Juga diberikan sanksi tegas oleh pemerintah bagi siapapun yang telah merusak alam, contohnya pengupasan lahan yang memerlukan batasan agar tidak terlalu berlebihan dalam mengeksploitasi hasil alam.

“Saya harap pemerintah dapat dengan tegas untuk memberikan aturan membatasi pengupasan lahan, dan dilihat efek jangka panjang kedepannya. Namun sebelum itu semua dilakukan, terlebih dahulu mengutamakan perbaikan drainase dan sungai – sungai agar sistem aliran air drainase kota lancar dan tidak menyebabkan  banjir pada cuaca buruk seperti saat ini,” ungkapnya. (Humas DPRD Kaltim/adv/aul/dhi/met)




Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014