Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengajak para petani mengembangkan pertanian organik sekaligus untuk mengajarkan hidup sehat kepada masyarakat dengan cara menanam buah-buahan dan sayur tanpa menggunakan pupuk kimia dan pestisida.

"Buah-buahan dan sayur-sayuran yang kita makan itu menyehatkan, tetapi jika menggunakan pupuk kimia atau disemprot dengan pestisida, maka justru membahayakan kesehatan. Dengan cara ini kita mengajak petani agar tidak menggunakan pestisida," ujar Kepala Dinas Peternakan Tanaman Pangan Kaltim H Ibrahim di Samarinda, Selasa.

Menurut dia, pestisida yang digunakan untuk memnyemprot hama tanaman buah-buahan dan sayur-sayuran mengandung zat berbahaya, yakni residu pestisida.

Zat berbahaya itu, menurut dia, memang tidak secara langsung menyebabkan yang makan buah-buahan dan sayur-sayuran itu sakit, tetapi bahan bahaya berupa residu pestisida berdampak jangka panjang, antara lain bisa menyebabkan kanker, tumor, dan penyakit kronis lainnya.

"Dampak penggunaan bahan pestisida pada makanan bukan saja menyerang manusia, namun berdampak negatif terhadap ekologi atau lingkungan, seperti tercemarnya air tanah dan perubahan pada sistem hormon hewan ternak mamalia serta ikan.

Ia mengatakan, pestisida bukan hanya menempel pada sayuran dan buah-buahan, tetapi ikan dan ternak yang dikonsumsi masyarakat juga bisa ikut tercemar pestisida.

Untuk itu, kata Ibrahim, pihaknya sudah mengarahkan kepada para petani buah-buahan, sayur-sayuran dan tanaman pangan lainnya melakukan pengembangan pertanian organik atau melakukan pola hidup sehat.

"Manfaat sistem pertanian organik antara lain tanaman yang dihasilkan bebas dari residu pestisida atau sisa-sisa pestisida dan bahan kimia lainnya yang disebabkan oleh aktivitas pemupukan," katanya.

Manfaat lainnya, menurut dia, adalah tanaman yang dihasilkan lebih sehat dan segar, tanaman yang dibudidayakan secara oganik mampu menjaga kelestarian dan keseimbangan alam karena tidak ada pencemaran.

Menurut Ibrahim, menkonsumsi buah dan sayur mengandung pestisida secara terus menerus berdampak buruk bagi kesehatan.

"Berdasarkan hasil penelitian, anak yang mengonsumsi buah dan sayur mengandung pembasmi hama, maka dalam jangka panjang dapat menggangu pertumbuhannya," kata Ibrahim..

Dia juga meminta masyarakat agar lebih jeli saat membeli buah-buahan dan sayuran, caranya adalah tidak sebatas memilih buah dan sayur yang tampak mulus dan terlihat segar, tetapi jika ada sedikit lubang justru tidak masalah karena itu menandakan sayur tersebut tanpa pestisida.  (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013