Tim yang dipimpin Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, melakukan penanganan terhadap 50 rumah warga dan fasilitas umum yang rusak akibat angin puting beliung.
"Penanganan sementara yang kami lakukan antara lain memberikan bantuan logistik baik berupa makanan, minuman, tenda, dan berbagai kebutuhan lain, termasuk pendataan juga masih dilakukan," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten PPU Budi Santoso di Penajam, Ahad.
Puting beliung tersebut terjadi, pada Sabtu (8/4) sekitar pukul 17.00 Wita, di Desa Sebakung Jaya, Kecamatan Babulu, Kabupaten PPU, melanda pada 12 RT, yakni RT 02, 03, 04, 05, 06, 08, 10, 11, 12, 13, 14, dan RT 15.
Sebelumnya telah ada peringatan dini dari BMKG Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan, yakni pada Sabtu, 8 April, pukul 14.30 dan 16.10 Wita bahwa akan terjadi hujan sedang ke lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di Kecamatan Babulu.
"Hujan disertai kilat/petir dan angin kencang di Desa Sebakung Jaya, Kecamatan Babulu pada Sabtu, 8 April pukul 15.30 Wita, berlangsung hingga pukul 16.30 Wita, mengakibatkan puluhan atap rumah warga terlepas dan terlempar akibat terpaan puting beliung," kata Budi.
Berdasarkan pendataan sementara, kejadian tersebut merusak dua gedung walet, 50 rumah warga yang dihuni oleh 58 kepala keluarga (KK) dengan 174 jiwa, kemudian ada fasilitas umum yang juga terdampak, yakni Mushala Al-Amin di RT 15.
Tim dari BPBD Kabupaten PPU juga melakukan penanganan pohon tumbang yang menimpa rumah warga, termasuk pohon tumbang yang mengganggu lalu lintas jalan, sedangkan dari PLN setempat melakukan perbaikan jaringan listrik yang terganggu akibat insiden itu.
"Tim juga menyerahkan bantuan terpal bagi warga yang rumahnya terdampak cukup parah sebagai penutup atap sementara, guna mengantisipasi kondisi cuaca malam ini. Tim di lapangan yakni Kades Sebakung Jaya, Danramil Babulu, Kapolsek Babulu, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan lainnya," kata Budi.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD Penajam tangani 50 rumah terdampak puting beliung
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Penanganan sementara yang kami lakukan antara lain memberikan bantuan logistik baik berupa makanan, minuman, tenda, dan berbagai kebutuhan lain, termasuk pendataan juga masih dilakukan," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten PPU Budi Santoso di Penajam, Ahad.
Puting beliung tersebut terjadi, pada Sabtu (8/4) sekitar pukul 17.00 Wita, di Desa Sebakung Jaya, Kecamatan Babulu, Kabupaten PPU, melanda pada 12 RT, yakni RT 02, 03, 04, 05, 06, 08, 10, 11, 12, 13, 14, dan RT 15.
Sebelumnya telah ada peringatan dini dari BMKG Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan, yakni pada Sabtu, 8 April, pukul 14.30 dan 16.10 Wita bahwa akan terjadi hujan sedang ke lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di Kecamatan Babulu.
"Hujan disertai kilat/petir dan angin kencang di Desa Sebakung Jaya, Kecamatan Babulu pada Sabtu, 8 April pukul 15.30 Wita, berlangsung hingga pukul 16.30 Wita, mengakibatkan puluhan atap rumah warga terlepas dan terlempar akibat terpaan puting beliung," kata Budi.
Berdasarkan pendataan sementara, kejadian tersebut merusak dua gedung walet, 50 rumah warga yang dihuni oleh 58 kepala keluarga (KK) dengan 174 jiwa, kemudian ada fasilitas umum yang juga terdampak, yakni Mushala Al-Amin di RT 15.
Tim dari BPBD Kabupaten PPU juga melakukan penanganan pohon tumbang yang menimpa rumah warga, termasuk pohon tumbang yang mengganggu lalu lintas jalan, sedangkan dari PLN setempat melakukan perbaikan jaringan listrik yang terganggu akibat insiden itu.
"Tim juga menyerahkan bantuan terpal bagi warga yang rumahnya terdampak cukup parah sebagai penutup atap sementara, guna mengantisipasi kondisi cuaca malam ini. Tim di lapangan yakni Kades Sebakung Jaya, Danramil Babulu, Kapolsek Babulu, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan lainnya," kata Budi.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD Penajam tangani 50 rumah terdampak puting beliung
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023