Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menjalin kerja sama dengan Universitas Pembangunan Nasional ( UPN) Veteran Yogyakarta dalam hal pengembangan pendidikan dan pengkajian untuk Ibu Kota Nusantara.

Ikatan kerja sama kedua belah pihak ditandai dengan penandatangan memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman antara Gubernur Provinsi Kaltim Isran Noor dengan Rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta Prof Muhammad Irhas Effendi.

“Saya melihat ini sudah on the track. Membangun kemajuan harus dengan kerja sama yang kuat. Tapi, tidak cukup hanya dengan tanda tangan MoU, ke depan harus ada langkah yang nyata," kata Isran Noor dalam keterangan resmi di Samarinda, Rabu.

Isran meminta langkah cepat untuk mewujudkan kerja sama yang diharapkan. Sebab MoU tidak akan bermakna apa-apa jika tidak ada tindak lanjut yang kemudian memberi manfaat bagi Kaltim dan UPN.

“Setelah ini segera tindak lanjuti, saling mengingatkan saja untuk meneruskan kerja sama ini ke hal yang bermanfaat,” tegas Gubernur.

Isran juga mengajak pimpinan perguruan tinggi juga terlibat dalam diskusi-diskusi kebangsaan, bukan hanya bicara ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Perguruan tinggi juga harus menyampaikan kajian lain tentang kebangsaan dan persatuan, bukan sekadar ilmu pengetahuan dan teknologi. Kajian yang membuka wawasan pentingnya keadilan negara untuk seluruh warganya dan seluruh tanah airnya. Ini harus terus disuarakan, agar pendidikan tidak hanya Jawa sentris, tapi juga Indonesia sentris. Seperti halnya pembangunan,” beber Gubernur Isran Noor.

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Prof Muhammad Irhas Effendi menjelaskan dalam waktu segera pihaknya akan melakukan kajian untuk mendukung IKN.

"Kami support untuk pembangunan Kaltim adalah kajian terkait IKN. Karena masih ada kritik soal IKN dari aspek geologi, aspek penataan bekas tambang dan soal lingkungan lainnya. Kami akan segera lakukan kajian terkait hal itu," kata Prof Irhas.

Sementara untuk kemungkinan membuka kampus di Kaltim, Irhas menjelaskan rencana itu sangat terbuka, namun tentu masih perlu waktu karena harus melewati banyak prosedur, seperti persetujuan Mendikbudristek dan beberapa persyaratan lain yang juga harus dipenuhi.

Irhas mengungkapkan sejauh ini alumni UPN sudah banyak berkontribusi untuk Kaltim. Sebagaimana keunggulan UPN di bidang pertambangan migas dan minerba, para alumni kampus negeri yang dulunya berada dalam kelola Kementerian Pertahanan RI itu, sudah banyak bekerja di perusahaan-perusahaan tambang besar di Kaltim. Antara lain di KPC, Indominco dan Pertamina Hulu Mahakam (PHM).

 

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023