Legislator Kota Samarinda Laila Fatihah meminta agar pemerintah kota (pemkot) semestinya tuntaskan terlebih dahulu mengurusi permasalahan banjir, dari pada mengejar mega proyek yang cukup banyak menguras anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) kota.
 
"Saya melihat Pemkot Samarinda ini kebanyakan rencana dan terkesan ambisi dengan proyek yang besar, yang sebenarnya lebih penting mengurusi banjir yang sampai saat ini masih belum tuntas," ujar Laila Fatihah, di Samarinda, Selasa.
 
Dikemukakannya, kalau masih banyak titik genangan banjir pasca hujan turun, berarti penanganan banjir Kota Samarinda masih belum tuntas, seperti kejadian pada Selasa malam ini terjadi banjir di jalan Kadrie Oening, jalan Basuki Rahmat, jalan Pramuka, dan lainnya.
 
Lanjutnya, urusan banjir ini bukan soal Karang Mumus semata. Jika air dari hilir pasang pun juga akan naik ke daratan, maka pintu air dari jalur keluar masuk Sungai Mahakam ke anak sungai juga mesti diupayakan Pemkot. 
 
"Percuma Sungai Karang Mumus dikeruk, kalau ternyata banjir bawaan dari meluapnya sungai dari hilir masih tak bisa dibendung, terus di mana peran Pemkot berkomunikasi ke lintas instansi dalam memfungsikan pintu air dari Sungai Mahakam," ungkap Laila Fatihah yang juga wakil ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Banpemperda) Samarinda.
 
Ia mengingatkan Wali Kota mesti memprioritaskan hal-hal yang menjadi dasar kebutuhan masyarakat, seperti penuntasan daerah rawan banjir, jalan yang masih perlu diperbaiki, infrastruktur pada satuan pendidikan, dan juga optimalisasi kinerja Perusahaan Daerah (Perusda) agar pendapatan asli daerah (PAD) maksimal.
 
Tambahnya, mega proyek terowongan dianggap buru-buru, sebab persoalan satu belum selesai, mengapa harus dikebut dengan mega proyek yang anggarannya sangat besar, apalagi menghabiskan dana Rp400-an miliar, ditambah lagi pembangunan teras Mahakam dengan nilai juga yang tak sedikit.
 
"Kami sebagai legislator senantiasa mengawasi kinerja Pemkot Samarinda, dalam hal ini mereka juga mesti direm, jangan terlalu laju," ucap Laila Fatihah.
 

Pewarta: Ahmad Rifandi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023