Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Danau Melintang, Semayang dan sebagian Danau Jempang yang berada di Kabupaten Kutai Kartanegara dengan luas yang hampir sama yaitu sekitar 10 ribu hektare.

Ketiga dananu ini selain menghasilkan banyak ikan juga menarik sebagai  objek wisata alam.

Untuk mendatangi Danau Melintang dan Semayang, pengunjung harus sampai dulu di ibukota Kecamatan Kota Bangun.

Sedangkan ke Danau Jempang lebih dahulu menuju ibukota Kecamatan Muara Muntai. Dari kedua kecamatan itu pengunjung bisa menggunakan perahu bermesin ces atau mesin speedboat untuk menikmati sensasi ketiga danau itu.

Ada dua keunikan mengarungi ketiga danau  yaitu ketika air danau sedang surut atau sedang pasang naik. Kedua kondisi air danau ini sangat berpengaruh saat melintasi danau.

Jika sedang air pasang naik maka semua alur di danau itu bisa dilalui dengan cepat, lancar  dan aman.

Namun sebaliknya jika air lagi surut selain waktu tempuh bisa lebih lama  juga perahu acap kandas jika belum memahami alur  danau yang dilalui.

Karena jika salah melintasi saat danau dangkal  maka akibatnya perahu yang ditumpangi  bisa terjebak dan tersendat di alur dangkal yang hanya memiliki kedalaman tidak lebih  20  hingga 30 centimeter saja.

Fatalnya lagi  jika terjebak di tengah danau pada malam hari, maka penumpang mau tidak mau  harus turun ke tengah danau yang  dingin dan gelap itu untuk mendorong perahu mencari alur  danau yang terdalam.

Hal itu juga terjadi ketika rombongan awak  media massa dalam kunjungan jurnalistik ke pedalaman  menuju Kecamatan Kahala, Kembang Janggut dan Tabang  melalui Danau Semayang dan Melintang belum lama ini.

Rombongan awak media dipimpin Kasubag Informasi Humas Kukar Ahmad Rianto selama satu jam mencebur ke tengah danau mendorong sambil mencari alur danau dan akhirnya perahu yang ditumpangi  dapat terlepas dari alur  dangkal.

Menurut Ahmad Rianto, perjalanan malam menembus danau ini memang disengaja. "Ya untuk merasakan sensasi melintas danau di malam hari yang gelap gulita," ujarnya.

Di samping  memahami bagaimana pentingnya pembangunan jaringan transportasi darat untuk kelancaran arus angkutan  orang, barang dan jasa.

"Kalau masih mengandalkan alur danau dan sungai maka Kukar akan jauh tertinggal dari daerah lain," katanya.

Dikatakannya, selama ini  Pemkab Kukar memahami sulitnya menembus ke 3 kecamatan itu maka sejak 2 tahun terakhir  jalan darat Lintas Belayan sepanjang  100 kilometer tersebut 2014  akan rampung.

Jalan tembus Lintas Belayan  akan menghubungkan ibukota Tenggarong dengan Tabang sebagai Kecamatan terhulu dan terjauh di Kukar. "Sehingga transportasi melalui Danau Semayang dan Melintang nanti hanya tinggal kenangan," ujarnya. (*)

Pewarta: Johan A Hakim

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013