Nunukan (ANTARA Kaltim) - Kepala Bandar Udara Nunukan Kalimantan Utara, M Fadil menyatakan, penerbangan Nunukan menuju Kecamatan Krayan, perbatasan Indonesia-Sarawak Malaysia, masih kekurangan armada.

"Kalau melihat jumlah penumpang dari Nunukan menuju Krayan masih kekurangan armada," kata dia di Nunukan, Senin.

M Fadil mengatakan, penerbangan ke Kecamatan Krayan dan Krayan Selatan Kabupaten Nunukan tersebut meskipun disubsidi pemda setempat tetapi jumlah armada yang melayani penumpang hanya satu unit setiap hari.

Akibatnya, penumpang yang membludak hingga 40 orang setiap hari yang membutuhkan transportasi satu-satunya ke wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia itu terpaksa menunggu hingga dua hari kemudian.

Sebab, armada milik Susi Air hanya berkapasitas 12 penumpang atau 14 dengan pilot dan co pilot, ujar dia.

Ia menambahkan, harga tiket penerbangan Nunukan tujuan Bandara Long Bawan Kecamatan Krayan masih disubsidi oleh pemerintah daerah setempat.

Sebenarnya, lanjut M Fadil, pihak Kalstar telah melakukan survei ke Kecamatan Krayan namun hasil evaluasi soal kelayakan pesawat Kalstar mendarat di Bandara Long Bawan belum dipublikasikan.

"Kalstar berencana mengadakan armada untuk penerbangan Nunukan-Krayan dan sudah melakukan survei. Tapi hasilnya belum diketahui sampai sekarang," ujar dia.

M Fadil mengutarakan, kondisi landasan pacu Bandara Long Bawan belum memenuhi syarat karena masih menggunakan aspal biasa (belum hotmix) sehingga banyak kerikil yang berhamburan.

Untuk itu, apabila ada rencana menambah armada penerbangan tujuan daerah yang berbatasan dengan Sarawak Malaysia itu perlu memperbaiki landasan pacu di bandara tersebut. (*)

Pewarta: M Rusman

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013