Balikpapan, 21/10 (Antara) - Kerusakan turbin pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tanjung Batu di Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, kembali terjadi dan menyebabkan kekurangan daya hingga 20 Mega Watt (MW) di PLN Sektor Mahakam, Kalimantan Timur.

"Saat ini tersedia 430 MW dari seharusnya 450 MW," kata Humas PLN Wilayah Kalimantan Timur, Iman Taufik, Senin.

Karena itu, kata dia, puluhan ribu pelanggan PLN di Balikpapan, Samarinda dan Kutai Kartanegara yang meliputi Kota Tenggarong dan kecamatan-kecamatan lain di sekitarnya harus mengalami pemadaman listrik bergilir.

Untuk setiap giliran padam berlangsung selama 2-3 jam. PLN membagi lagi giliran padam itu pada setiap wilayah di kota-kota tersebut.

PLN juga mengeluarkan pelanggan besar seperti mal dan hotel dari beban puncak yang berlangsung mulai pukul 19.00 hingga pukul 22.00 setiap malamnya.

"Perbaikan PLTGU Tanjung Batu perlu sekitar tiga bulan. Jadi kami menyewa mesin dari Inggris untuk mengatasi kekurangan daya ini," kata Iman Taufik.

Pembangkit dari Inggris itu masih dalam perjalanan. Taufik memperkirakan, dalam 3 minggu ke depan mesin sewan itu sudah bisa beroperasi dan mengatasi kekurangan listrik Sektor Mahakam.

Dengan peristiwa ini, sudah tiga peristiwa kekurangan daya yang menimpa PLN Wilayah Kalimantan Timur. Pertengahan tahun lalu malah terjadi dua kali pemadaman total (blackout) selama nyaris sehari.

"Blackout" pertama terjadi 19 Juni 2013 karena korsleting pada "Current Transformator" (CT) atau Trafo Arus di Gardu Induk (GI) Embalut.

Lokasi ini juga di Tenggarong Seberang, tidak jauh dari PLTGU Tanjung Batu. "Blackout" kedua terjadi dua hari kemudian.

Pemadaman menjadi keluhan warga. PLN menjadi sasaran kekecewaan konsumen.

"Saya tidak paham cara berpikir di PLN. Semua hal `kan bisa diantisipasi. Turbin seperti di Tanjung Batu itu `kan bila dirawat rutin pasti tidak akan rusak hingga perlu perbaikan begitu lama," kata Haji Ali, warga Balikpapan Baru.

Banyak usaha kecil warga seperti warnet atau warung, harus jalan dengan genset yang berarti perlu biaya tambahan.

Padamnya listrik juga berimbas kepada tidak mengalirnya air bersih ke sebagian rumah warga. Sebagian pompa PDAM tidak dilengkapi dengan genset, pembangkit listrik cadangan.

Di Balikpapan yang berbukit-bukit, PDAM menggunakan banyak pompa untuk mengirim air melewati perbukitan. "PLN harus memberi potongan harga nanti di pembayaran rekening listrik bulan ini, yang kami bayar bulan depan," kata Haji Ali lagi. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013