Sangatta (ANTARA Kaltim) - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko saat turun dari Pesawat Cassa 212 di Bandara Tanjung Bara Sangatta Kutai Timur, Jumat pukul 14.50 Wita, langsung disambut acara adat Kutai berupa siraman air tawar dari Kepala Adat Bengalon H Mansur.

Panglima dan rombongan kemudian disambut dengan pengalungan bunga diiringi tarian selamat datang dengan berjalan diatas kain kuning sepajang sekitar 12 meter hingga ke pelataran bandara.

Panglima TNI Jenderal Moeldoko yang datang bersama Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dan Pangdam VI/Mul Mayjen TNI Dicky W.Usman, Wakapolda Kaltim Brigjen Pol Toto Adi Kuncuro, Asops Panglima Mayjen TNI Riduan, Kapus Kerintz Panglima Lamksamana Suselo, Koorpspri Panglima Kolonel Louis Duarte.

Saat mendarat Panglima TNI dan rombongan disambut bupati Kutai Timur Isran Noor, Wakil Bupati Ardiansyah Sulaiman, Komandan Kodim 0909/SGT Lektol Andu Gunawan, Kajari Sangatta Didik Farkhan, Danlanal Sangatta Letkol Laut Sigit Santoso, Kapolres Kutai Timur AKBP Edgard Diponegoro dan sejumlah pejabat Pemkab Kutai Timur, serta jajajaran manajemen PT Kaltim Prima Coal (KPC), seperti Advisor Sumaryono, GM ESD Husein Akma, Manager External Relation Asrul Sani,dan Yordhen Ampung, Superintendent Public Communitcation.

Usai melakukan upacara sesaji singkat Kepala Adat Kutai Bengalon H.Mansur mengatakan, upacara adat seperti ini hanya bisa dilakukan ketika kampung kita dikunjungi oleh tamu-tamu penting dan mulia atau ketika acara adat khusus.

Setelah usai acara adar dan melintasi kain berwarna kuning, Panglima dan rombongan langsung memasuki mobil yang disiapkan dan menuju ke mess tanjungbara untuk istrahat.

Menurut H.Mansur,Panglima TNI Jenderal Moeldoko adalah orang penting dan mulia bagi adat Kutai, oleh karena itu wajib dilakukan agar kedatangan beliau memberikan hal baik dan positif bagi masyarakat khususnya masyarakat adat Kutai dan umumnya masyarakat Kutai Timur secara umum.

"Kutai Timur sangat beruntung dan sangat bersyukur karena kedatangan orang penting di Indonesia dan mudah-mudahan pejabat-pejabat negara dan orang-orang penting selalu datang ke Kutai Timur," katanya sambil tersenyum.

Sementara pelatih tari khas suku Kutai Timur Sri Rejeki mengatakan, tarian ini bercerita tentang penyambutan orang penting dibumi Kutai, dan kewajiban kita sebagai tuan rumah untuk menyambutnya dengan hati senang gembira.

Menurutnya tarian selamat datang yang khusus ditujukan kepada tamu-tamu agung dan terhomat. Penari terdiri dari dayang-dayang alias gadis perawan, wajib mengenakan pakaian adat Kutai berwarna kuning emas.

"Penarinya enam orang gadis dan wajib mengenakan pakaian adat kutai berwarna kuning," katanya. (*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013