Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, memaksimalkan kegiatan perekonomian untuk mengangkat kinerja UMKM (usaha mikro kecil menengah) dalam rangka mengantisipasi serta menghadapi ancaman resesi global 2023.

Pelaksana tugas Bupati Penajam Paser Utara, Hamdam Pongrewa di Penajam, Rabu, menyatakan, salah satu langkah untuk menghadapi resesi global adalah dengan memaksimalkan kegiatan pelaku UMKM.
 
Optimalisasi pelaku UMKM, menurut dia, sudah terbukti mampu menopang perekonomian negara pasca pandemi COVID-19, apalagi saat ini UMKM di Kabupaten Penajam Paser Utara mulai tumbuh.
 
Selain itu, ujar dia, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara juga mengandalkan SDA (sumber daya alam) menghadapi ancaman resesi dunia tersebut.
 
Harga batu bara yang menjadi salah satu produksi SDA di daerah berjuluk "Benuo Taka" itu mengalami kenaikan jelas dia, tercatat pada 16 Oktober 2022 harga batu bara mencapai 390 dolar AS per ton.
 
Ia juga mengemukakan bahwa Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki puluhan ribu hektare perkebunan kelapa sawit yang dikelola oleh perusahaan maupun petani setempat.

Jika resesi kabupaten setempat mempunyai keuntungan dari sisi ekonomi jelas dia lagi, karena SDA seperti baru bara serta minyak dan gas bumi.

Kemudian, lanjutnya, kegiatan ekonomi lainnya seperti minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di Kabupaten Penajam Paser Utara masih terus berproduksi.
 
Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara, daerah itu sangat diuntungkan dengan adanya belasan hektare lahan pertanian.

Sektor pertanian merujuk data dinas terkait, kata Hamdam Pongrewa, menunjukkan kabupaten setempat masih surplus beras dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
 
Dengan kondisi Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut, pemerintah kabupaten setempat tetap optimistis bakal mampu menghadapi ancaman resesi global yang diprediksi terjadi pada 2023.

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022