Program "Smart City" atau Kota Cerdas di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, menerapkan sistem satu klik terintegrasi, yakni dengan aplikasi menggunakan portal single sign on, cukup satu kali sign on, maka sudah bisa masuk ke beberapa aplikasi.
"Program Smart City yang berjalan tahun 2022 di antaranya Satu Aplikasi Terintegrasi (Santer), semua layanan di Samarinda aplikasinya menggunakan satu portal sign on," ujar Kepala Bidang Pengembangan Aplikasi dan Layanan E-Government Diskominfo Kota Samarinda Suparmin di Samarinda, Minggu.
Ada pula aplikasi yang sedang berjalan berupa Smart RT, yakni untuk pengelolaan Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Pro-Bebaya), Pajak dan Retribusi, E-Parking, Market Place (Bebaya Mart), Social Security Number (SSN), dan aplikasi GIS Tata Ruang.
Menurutnya, dalam penerapan infrastruktur pendukung smart city, saat ini Samarinda telah memiliki pusat data yang dikelola sendiri, bahkan saat ini sedang dilakukan peningkatan kapasitas pusat data tersebut.
Kemudian ada penambahan titik backbone antarperangkat daerah melalui fiber optik, ada pula peningkatan peran command center.
Bahkan, lanjutnya, dilakukan penambahan titik CCTV yang bisa diakses oleh masyarakat melalui aplikasi SANTER, bahkan ada penambahan akses wifi untuk publik di kawasan publik, dan dilakukan pula penambahan wifi di kawasan blank spot.
Ia juga mengatakan, untuk pengelolaan smart city, pihaknya melakukan koordinasi validasi data dan penetapan penerima bantuan SSN (Social Security Number), termasuk koordinasi terkait tata kelola peuangan Program SSN yang diluncurkan pada 16 Agustus 2022.
Peluncuran program saat itu sekaligus peresmian Berambai Free Wifi dan Early Warning System (EWS), yakni sistem aplikasi untuk peringatan dini terhadap potensi bencana.
Jumlah EWS yang telah terpasang saat ini sebanyak tiga alat sensor, yakni dua sensor sonar untuk mengukur ketinggian permukaan air di Waduk Benanga dan Sungai Mahakam, kemudian satu sensor pengukur tingkat curah hujan di Kelurahan Pampang, Kecamatan Samarinda Utara.
"Secara bertahap akan ditambahkan alat sensor di beberapa titik di Samarinda, yakni untuk mendukung peringatan dini potensi banjir di Kota Samarinda," kata Suparmin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022
"Program Smart City yang berjalan tahun 2022 di antaranya Satu Aplikasi Terintegrasi (Santer), semua layanan di Samarinda aplikasinya menggunakan satu portal sign on," ujar Kepala Bidang Pengembangan Aplikasi dan Layanan E-Government Diskominfo Kota Samarinda Suparmin di Samarinda, Minggu.
Ada pula aplikasi yang sedang berjalan berupa Smart RT, yakni untuk pengelolaan Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Pro-Bebaya), Pajak dan Retribusi, E-Parking, Market Place (Bebaya Mart), Social Security Number (SSN), dan aplikasi GIS Tata Ruang.
Menurutnya, dalam penerapan infrastruktur pendukung smart city, saat ini Samarinda telah memiliki pusat data yang dikelola sendiri, bahkan saat ini sedang dilakukan peningkatan kapasitas pusat data tersebut.
Kemudian ada penambahan titik backbone antarperangkat daerah melalui fiber optik, ada pula peningkatan peran command center.
Bahkan, lanjutnya, dilakukan penambahan titik CCTV yang bisa diakses oleh masyarakat melalui aplikasi SANTER, bahkan ada penambahan akses wifi untuk publik di kawasan publik, dan dilakukan pula penambahan wifi di kawasan blank spot.
Ia juga mengatakan, untuk pengelolaan smart city, pihaknya melakukan koordinasi validasi data dan penetapan penerima bantuan SSN (Social Security Number), termasuk koordinasi terkait tata kelola peuangan Program SSN yang diluncurkan pada 16 Agustus 2022.
Peluncuran program saat itu sekaligus peresmian Berambai Free Wifi dan Early Warning System (EWS), yakni sistem aplikasi untuk peringatan dini terhadap potensi bencana.
Jumlah EWS yang telah terpasang saat ini sebanyak tiga alat sensor, yakni dua sensor sonar untuk mengukur ketinggian permukaan air di Waduk Benanga dan Sungai Mahakam, kemudian satu sensor pengukur tingkat curah hujan di Kelurahan Pampang, Kecamatan Samarinda Utara.
"Secara bertahap akan ditambahkan alat sensor di beberapa titik di Samarinda, yakni untuk mendukung peringatan dini potensi banjir di Kota Samarinda," kata Suparmin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022