Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, selama dua hari sejak kemarin hingga hari ini memvaksin sebanyak 900 ekor sapi untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK).
“Kemarin sudah divaksin sebanyak 569 ekor, sehingga sisanya yang sebanyak 331 ekor divaksin hari ini,” ujar Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Distan Kabupaten PPU Arief Murdyatno di Penajam, Kamis.
Target vaksinasi hari ini diarahkan pada sapi yang masuk program prioritas desa korporasi, yakni untuk lima kelompok ternak yang tersebar pada lima desa dan untuk ternak di sekitar kandang komunal.
Sedangkan hasil vaksinasi kemarin tersebar pada enam kelompok di tiga desa, yakni Kelompok Tani Lestari di Desa Gunung Intan dengan sapi yang divaksin sebanyak 174 ekor, Kelompok Tani Sinar Tani yang juga di Desa Gunung Intan sebanyak 23 ekor.
Kemudian Kelompok Tani Maju di Desa Labangka Barat sebanyak 170 ekor, Kelompok Ternak Sido Makmur yang juga di Desa Labangka Barat sebanyak 27 ekor.
Berikutnya Kelompok Tani Mugi Rejo Mandiri di Desa Babulu Darat sebanyak 154 ekor, kemudian Kelompok Tani Mugirejo yang juga di Desa Babulu Darat sebanyak 21 ekor.
Ia melanjutkan, Distan Kabupaten PPU secara kontinyu tetap melakukan pengamatan dan pengendalian di lapangan, karena pihaknya menyadari tidak bisa mengetahui pasti bagaimana kondisi ke depan terhadap penyebaran PMK.
Jadi, katanya, meskipun di PPU tidak ditemukan PMK, maka berbagai upaya untuk pencegahan tetap dilakukan, untuk melindungi sapi milik peternak sekaligus melindungi konsumen dari ancaman PMK.
Sejak PMK mewabah di Jatim awal bulan April, Distan PPU mulai melakukan antisipasi, mitigasi, dan kewaspadaan dini, karena penyakit ini termasuk mudah menyebar dan mempunyai pengaruh secara ekonomis pada peternak maupun konsumen.
“Sejak beberapa bulan lalu kewaspadaan terus kami lakukan, apalagi dengan adanya kasus dugaan PMK di kabupaten tetangga, maka kami terus mengupayakan pencegahan dan pengendalian agar PPU tetap bertahan dari penyebaran virus ini,” ujar Arief.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022
“Kemarin sudah divaksin sebanyak 569 ekor, sehingga sisanya yang sebanyak 331 ekor divaksin hari ini,” ujar Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Distan Kabupaten PPU Arief Murdyatno di Penajam, Kamis.
Target vaksinasi hari ini diarahkan pada sapi yang masuk program prioritas desa korporasi, yakni untuk lima kelompok ternak yang tersebar pada lima desa dan untuk ternak di sekitar kandang komunal.
Sedangkan hasil vaksinasi kemarin tersebar pada enam kelompok di tiga desa, yakni Kelompok Tani Lestari di Desa Gunung Intan dengan sapi yang divaksin sebanyak 174 ekor, Kelompok Tani Sinar Tani yang juga di Desa Gunung Intan sebanyak 23 ekor.
Kemudian Kelompok Tani Maju di Desa Labangka Barat sebanyak 170 ekor, Kelompok Ternak Sido Makmur yang juga di Desa Labangka Barat sebanyak 27 ekor.
Berikutnya Kelompok Tani Mugi Rejo Mandiri di Desa Babulu Darat sebanyak 154 ekor, kemudian Kelompok Tani Mugirejo yang juga di Desa Babulu Darat sebanyak 21 ekor.
Ia melanjutkan, Distan Kabupaten PPU secara kontinyu tetap melakukan pengamatan dan pengendalian di lapangan, karena pihaknya menyadari tidak bisa mengetahui pasti bagaimana kondisi ke depan terhadap penyebaran PMK.
Jadi, katanya, meskipun di PPU tidak ditemukan PMK, maka berbagai upaya untuk pencegahan tetap dilakukan, untuk melindungi sapi milik peternak sekaligus melindungi konsumen dari ancaman PMK.
Sejak PMK mewabah di Jatim awal bulan April, Distan PPU mulai melakukan antisipasi, mitigasi, dan kewaspadaan dini, karena penyakit ini termasuk mudah menyebar dan mempunyai pengaruh secara ekonomis pada peternak maupun konsumen.
“Sejak beberapa bulan lalu kewaspadaan terus kami lakukan, apalagi dengan adanya kasus dugaan PMK di kabupaten tetangga, maka kami terus mengupayakan pencegahan dan pengendalian agar PPU tetap bertahan dari penyebaran virus ini,” ujar Arief.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022