Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Paser Komisaris Sukarman, mengatakan, kepedulian masyarakat Kota Tanah Grogot terhadap aksi kejahatan yang terjadi di lingkungan sekitarnya dinilai kurang.

"Masyarakat seperti tidak peduli ketika melihat pelaku kejahatan beraksi di lingkungan sekitarnya," kata Sukarman saat menjadi pembicara pada acara  silaturahmi komponen masyarakat yang digelar Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Paser, di Kantor Bupati Paser, Selasa (3/9).

Sebagai contoh kasus, Sukarman menceritakan pengalaman yang diutarakan salah seorang korban pencurian sepeda motor di parkiran pusat perbelanjaan Plaza Kandilo beberapa waktu lalu.

"Saat korban mengetahui motornya dibawa pelaku, korban berteriak-teriak, tetapi warga yang ada di sekitar lokasi hanya diam terpaku," katanya.

Sikap tidak peduli warga ini, kata dia jika dibiarkan akan membuat pelaku kejahatan bertambah leluasa melakukan aksinya.

Kondisi seperti ini menjadi salah satu faktor semakin meningkatnya tindak kriminalitas di Kota Tanah Grogot.

Dari data kriminalitas yang terjadi di wilayah hukum Polres Paser menurut Sukarman, kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) menempati posisi teratas.

"Sampai dengan Agustus, telah terjadi kasus curanmor sebanyak 52 kasus," katanya.

Dari jumlah itu, delapan kasus curanmor terjadi di Parkiran Plaza Kandilo.

Untuk menekan jumlah kasus curanmor, Polres Paser telah berupaya dengan melakukan pencegahan melalui himbauan kepada warga.

Himbauan ini dilakukan dengan memasang spanduk-spanduk di tempat-tempat umum yang rawan terjadi tindak pidana curanmor.

"Polres Paser juga telah membagi-bagikan 750 gembok atau kunci kepada pengendara motor , tujuannya untuk mengingatkan mereka agar mengunci motornya supaya aman aksi pencurian," katanya.(*)

Pewarta: R. Wartono

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013