Tim dari Kementerian Sosial membantu menguruskan kartu BPJS Kesehatan hingga jadi untuk Rusmin (Mbah Min), 63 tahun, setelah sebelumnya pulang dari rumah sakit karena tidak memiliki biaya dan tidak punya BPJS Kesehatan.
"Setelah memfasilitasi pembuatan KTP, dilanjutkan fasilitasi pembuatan BPJS Kesehatan sehingga kini selesai," ujar Feri Afrianto, Kasi Reintegrasi Direktorat Lansia Kementerian Sosial, usai menyaksikan penyerahan KTP, BPJS Kesehatan, dan buku tabungan untuk Mbah Min di Samarinda, Senin.
Sebelumnya, Mbah Min, sapaan akrab Rusmin yang hidup sebatang kara ini, ditabrak oleh pengendara sepeda motor di depan Perumahan Pondok Surya, Jalan PM Noor Samarinda, Sabtu malam, 26 Maret 2022.
Setelah di antar oleh relawan reaksi cepat ke Rumah Sakit Abdul Wahab Sjahranie dan sempat dirawat di sana, Mbah Min yang menumpang tinggal di Bengkel Las Rajeg Wesi Jl PM Noor ini, kemudian pulang karena tidak memiliki biaya pengobatan dan tidak memiliki kartu BPJS Kesehatan.
Kabar ketiadaan BPJS Kesehatan dan ketidakmampuan Mbah Min membayar biaya berobat ini sampai ke telinga Kemensos, sehingga Menteri Sosial mengutus tiga pejabatnya untuk menuntaskan masalah ini.
Tiga orang yang diutus itu adalah Feri Afrianto dan dua orang dari Sentra Soeharso Surakarta, yakni Danang dan Gunawan. Mereka tiba di Samarinda pada Sabtu, 2 April dan langsung mengunjungi gubuk Mbah Min di lingkungan bengkel las tersebut.
Sore itu, Gunawan, dari Sentra Soeharso Surakarta langsung melakukan terapi terhadap Mbah Min, sehingga kemudian Mbah Min bisa duduk dan berdiri, padahal sejak mengalami kecelakaan beberapa hari lalu, ia hanya terbaring.
Feri Afrianto mengatakan, setelah melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Kaltim dan Kota Samarinda, langsung melakukan pertemuan dengan Kadis Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Samarinda, Senin ini Mbah Min langsung dibuatkan KTP-el.
Di lokasi yang sama, Ummu Kalsum dari Atensi Asistensi Sosial Rehabilitasi mengatakan, Mbah Min memiliki KTP terakhir di Kabupaten Kutai Timur, sehingga harus diurus dulu untuk pindah domisilinya.
"Ketika saya mengunjungi Mbah Min dan membereskan tempat tidurnya, terlihat ada KTP untuk wilayah Kutai Timur, sehingga ini menjadi dasar untuk pendataan KTP, jadi informasi dari Dukcapil harus cabut berkas dulu dari Kutai Timur, baru proses penerbitan KTP," ujar Ummu Kalsum.
Setelah melakukan koordinasi, Tim Kemensos, Dinas Sosial Kaltim, dan Dinas Sosial Kota Samarinda langsung menuju Kantor Dukcapil Samarinda untuk koordinasi lanjutan, sehingga akhirnya perekaman data KTP-el Mbah Min diputuskan dilaksanakan di tempat Mbah Min tinggal.
Begitu KTP-el jadi, Senin ini juga langsung diuruskan pembuatan BPJS Kesehatan dan pembukaan buku rekening di Bank Mandiri dengan nilai tabungan Rp750 ribu atas nama Rusmin.
"Semuanya sudah selesai sore ini, KTP-el sudah diserahkan, kartu BPJS Kesehatan sudah diserahkan, dan buku tabungan juga sudah diserahkan. Semua atas nama Mbah Min. Terima kasih kepada semua pihak dalam membantu Mbah Min," kata Feri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022
"Setelah memfasilitasi pembuatan KTP, dilanjutkan fasilitasi pembuatan BPJS Kesehatan sehingga kini selesai," ujar Feri Afrianto, Kasi Reintegrasi Direktorat Lansia Kementerian Sosial, usai menyaksikan penyerahan KTP, BPJS Kesehatan, dan buku tabungan untuk Mbah Min di Samarinda, Senin.
Sebelumnya, Mbah Min, sapaan akrab Rusmin yang hidup sebatang kara ini, ditabrak oleh pengendara sepeda motor di depan Perumahan Pondok Surya, Jalan PM Noor Samarinda, Sabtu malam, 26 Maret 2022.
Setelah di antar oleh relawan reaksi cepat ke Rumah Sakit Abdul Wahab Sjahranie dan sempat dirawat di sana, Mbah Min yang menumpang tinggal di Bengkel Las Rajeg Wesi Jl PM Noor ini, kemudian pulang karena tidak memiliki biaya pengobatan dan tidak memiliki kartu BPJS Kesehatan.
Kabar ketiadaan BPJS Kesehatan dan ketidakmampuan Mbah Min membayar biaya berobat ini sampai ke telinga Kemensos, sehingga Menteri Sosial mengutus tiga pejabatnya untuk menuntaskan masalah ini.
Tiga orang yang diutus itu adalah Feri Afrianto dan dua orang dari Sentra Soeharso Surakarta, yakni Danang dan Gunawan. Mereka tiba di Samarinda pada Sabtu, 2 April dan langsung mengunjungi gubuk Mbah Min di lingkungan bengkel las tersebut.
Sore itu, Gunawan, dari Sentra Soeharso Surakarta langsung melakukan terapi terhadap Mbah Min, sehingga kemudian Mbah Min bisa duduk dan berdiri, padahal sejak mengalami kecelakaan beberapa hari lalu, ia hanya terbaring.
Feri Afrianto mengatakan, setelah melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Kaltim dan Kota Samarinda, langsung melakukan pertemuan dengan Kadis Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Samarinda, Senin ini Mbah Min langsung dibuatkan KTP-el.
Di lokasi yang sama, Ummu Kalsum dari Atensi Asistensi Sosial Rehabilitasi mengatakan, Mbah Min memiliki KTP terakhir di Kabupaten Kutai Timur, sehingga harus diurus dulu untuk pindah domisilinya.
"Ketika saya mengunjungi Mbah Min dan membereskan tempat tidurnya, terlihat ada KTP untuk wilayah Kutai Timur, sehingga ini menjadi dasar untuk pendataan KTP, jadi informasi dari Dukcapil harus cabut berkas dulu dari Kutai Timur, baru proses penerbitan KTP," ujar Ummu Kalsum.
Setelah melakukan koordinasi, Tim Kemensos, Dinas Sosial Kaltim, dan Dinas Sosial Kota Samarinda langsung menuju Kantor Dukcapil Samarinda untuk koordinasi lanjutan, sehingga akhirnya perekaman data KTP-el Mbah Min diputuskan dilaksanakan di tempat Mbah Min tinggal.
Begitu KTP-el jadi, Senin ini juga langsung diuruskan pembuatan BPJS Kesehatan dan pembukaan buku rekening di Bank Mandiri dengan nilai tabungan Rp750 ribu atas nama Rusmin.
"Semuanya sudah selesai sore ini, KTP-el sudah diserahkan, kartu BPJS Kesehatan sudah diserahkan, dan buku tabungan juga sudah diserahkan. Semua atas nama Mbah Min. Terima kasih kepada semua pihak dalam membantu Mbah Min," kata Feri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022