Bos tim Formula 1 Red Bull, Christian Horner, memuji kolega sekaligus rivalnya di Mercedes, Toto Wolff, yang baru-baru ini secara terbuka membicarakan mengenai masalah kesehatan mental yang menderanya selama lebih dari satu dasawarsa terakhir meskipun timnya mengalami kesuksesan luar biasa.
Menurut Horner itu merupakan topik penting dan harus menjadi pemahaman bersama, meski ia pribadi mengaku belam pernah mengalami apa yang dirasakan Wolff.
"Kredit sepenuhnya kepada Toto atas keberaniannya membicarakan masalahnya terkait kesehatan mental," kata Horner jelang balapan pembuka musim F1 2022 Grand Prix Bahrain seperti dilansir Reuters, Minggu.
"Saya pikir dalam bisnis ini, hal itu adalah sesuatu yang sangat kami sadari dan kami coba cari cara pendekatan proaktif."
"Saya beruntung bahwa saya tidak mengalaminya secara pribadi, tetapi saya punya ... teman yang saya kenal yang begitu menderita karena masalah kesehatan mental," ujarnya menambahkan.
Sebelumnya, kepada harian Sunday Times Wolff mengaku bahwa ia rutin menjadwalkan sesi konsultasi dengan psikiater sejak 2004 dan telah menghabiskan lebih dari 500 jam sesi terapi.
"Saya pernah menderita secara mental, malahan masih. Mendapatkan bantuan adalah cara saya mengatasi masalah ini, dan itu banyak membantu saya mengakses potensi yang belum terjamah sebelumnya," kata pria Austria yang sudah sukses membawa Mercedes menorehkan rekor gelar juara konstruktor delapan tahun beruntun itu.
"Saya tidak mempermasalahkan stigma. Beberapa orang yang paling sukses adalah mereka yang amat sangat sensitf, dan amat sangat sensitif berarti mereka amat sangat rentan," ujarnya melengkapi.
Wolff dan Horner terlibat dalam perang adu mulut nyaris sepanjang musim lalu, tertulari persaingan Max Verstappen merebut gelar juara dunia dari Lewis Hamultin.
Verstappen pada akhirnya memenangi persaingan itu, tetapi Hamilton dan Mercedes tidak menyembunyikan perasaan bahwa mereka dirampok karena keputusan kontroversial terkait safety car yang diambil oleh race director Michael Masi yang kini tak lagi menjabat.
Wolff menyebut Horner sebagai "pembual" dalam adu murut keduanya dan bahkan mengandaikannya sebagai orang Inggris pada umumnya yang berkendara di jalur salah saat melintasi autobahn tapi bersikeras bahwa dirinya lah yang benar.
Sementara Horner menyambutnya dengan membandingkan Wolff laiknya seperti seniman pantomim.
Terlepas dari kepribadian dan gambarannya yang agresif di muka publik, Wolff mengaku bahwa ia kerap merasa tertekan dan tidak memadai.
"Semuanya tergantung pada bagaimana Anda memandang diri sendiri. Orang-orang terkenal yang tampaknya memiliki segalanya sebetulnya sedang berjuang, saya pikir kami memiliki kewajiban untuk mengatakan bahwa kami mendapatkan bantuan dan hal itu oke," katanya.
"Simone Biles dan Naomi Osaka pantas mendapatkan banyak pujian atas cara mereka berbicara tentang ini," ujar Wolff menyudahi.
Pesenam tim Olimpiade Amerika Serikat Biles mendobrak percakapan global tentang kesehatan mental atlet dalam keikutsertaannya di Olimpiade Tokyo musim panas lalu, sementara Osaka sudah menjadi langganan berbicara di depan media tentang perjuangannya mengelola kesehatan mental.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022
Menurut Horner itu merupakan topik penting dan harus menjadi pemahaman bersama, meski ia pribadi mengaku belam pernah mengalami apa yang dirasakan Wolff.
"Kredit sepenuhnya kepada Toto atas keberaniannya membicarakan masalahnya terkait kesehatan mental," kata Horner jelang balapan pembuka musim F1 2022 Grand Prix Bahrain seperti dilansir Reuters, Minggu.
"Saya pikir dalam bisnis ini, hal itu adalah sesuatu yang sangat kami sadari dan kami coba cari cara pendekatan proaktif."
"Saya beruntung bahwa saya tidak mengalaminya secara pribadi, tetapi saya punya ... teman yang saya kenal yang begitu menderita karena masalah kesehatan mental," ujarnya menambahkan.
Sebelumnya, kepada harian Sunday Times Wolff mengaku bahwa ia rutin menjadwalkan sesi konsultasi dengan psikiater sejak 2004 dan telah menghabiskan lebih dari 500 jam sesi terapi.
"Saya pernah menderita secara mental, malahan masih. Mendapatkan bantuan adalah cara saya mengatasi masalah ini, dan itu banyak membantu saya mengakses potensi yang belum terjamah sebelumnya," kata pria Austria yang sudah sukses membawa Mercedes menorehkan rekor gelar juara konstruktor delapan tahun beruntun itu.
"Saya tidak mempermasalahkan stigma. Beberapa orang yang paling sukses adalah mereka yang amat sangat sensitf, dan amat sangat sensitif berarti mereka amat sangat rentan," ujarnya melengkapi.
Wolff dan Horner terlibat dalam perang adu mulut nyaris sepanjang musim lalu, tertulari persaingan Max Verstappen merebut gelar juara dunia dari Lewis Hamultin.
Verstappen pada akhirnya memenangi persaingan itu, tetapi Hamilton dan Mercedes tidak menyembunyikan perasaan bahwa mereka dirampok karena keputusan kontroversial terkait safety car yang diambil oleh race director Michael Masi yang kini tak lagi menjabat.
Wolff menyebut Horner sebagai "pembual" dalam adu murut keduanya dan bahkan mengandaikannya sebagai orang Inggris pada umumnya yang berkendara di jalur salah saat melintasi autobahn tapi bersikeras bahwa dirinya lah yang benar.
Sementara Horner menyambutnya dengan membandingkan Wolff laiknya seperti seniman pantomim.
Terlepas dari kepribadian dan gambarannya yang agresif di muka publik, Wolff mengaku bahwa ia kerap merasa tertekan dan tidak memadai.
"Semuanya tergantung pada bagaimana Anda memandang diri sendiri. Orang-orang terkenal yang tampaknya memiliki segalanya sebetulnya sedang berjuang, saya pikir kami memiliki kewajiban untuk mengatakan bahwa kami mendapatkan bantuan dan hal itu oke," katanya.
"Simone Biles dan Naomi Osaka pantas mendapatkan banyak pujian atas cara mereka berbicara tentang ini," ujar Wolff menyudahi.
Pesenam tim Olimpiade Amerika Serikat Biles mendobrak percakapan global tentang kesehatan mental atlet dalam keikutsertaannya di Olimpiade Tokyo musim panas lalu, sementara Osaka sudah menjadi langganan berbicara di depan media tentang perjuangannya mengelola kesehatan mental.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022