Samarinda (ANTARA Kaltim) - Buruknya infrastuktur jalan penghubung di berbagai daerah di Kaltim hingga kini masih menjadi kendala besar dalam mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi Kaltim.

Berkaitan dengan itu anggota komisi III DPRD Kaltim Darlis Pattalongi mengatakan, perlu adanya percepatan pembangunan infrastruktur jalan guna membuka daerah pedalaman yang terisolasi, sehingga dapat mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

"Berbagai infrastuktur baik jalan maupun pembangunan lain masih terfokus kepada pusat pemerintahan saja. Sedangkan pada level kecamatan kondisinya masih jauh dari yang diharapkan," ungkap politikus PAN ini.

Darlis kembali mengimbau Pemerintah Provinsi Kaltim agar segera memperbaiki jalan. Contohnya pada por
os penghubung Kota Bangun (Kukar) menuju Simpang Damai (Kubar). Karena jalan tersebut saat ini sudah sangat memprihatinkan dan rusak parah. Dalam kondisi normal, perjalanan Samarinda menuju Melak hanya ditempuh dalam waktu 6-7 jam.

Namun saat ini karena banyak yang rusak waktu tempuh bisa mencapai 8-11 jam. Selain itu ada beberapa kecamatan dan desa masih terisolasi dikarenakan ketiadaan akses jalan. Dengan kondisi jalan seperti itu, jika tidak segera diperbaiki tidak menutup kemungkinan akan kembali terputus di beberapa titik.

Serupa, di Kota Bontang, Kabupaten Kutai Timur dan Berau, jalan yang berstatus milik provinsi yang menghubungkan antarkabupaten dan kota sekitar kondisinya tak hanya rusak, tetapi rentan diterjang longsor.

"Parahnya, perbaikan yang dilakukan hanya pada di beberapa titik sehingga pada kawasan lain yang juga rentan kerusakan seolah terabaikan. Padahal infrastruktur jalan merupakan kebutuhan mendasar memperlancar arus barang dan jasa guna meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat," sebutnya.

Daerah utara Kaltim seperti Malinau, Bulungan, Tarakan, Nunukan dan Tana Tidung, juga mengeluhkan masalah yang puluhan tahun dialami, yakni jalan penghubung antardaerah, dan masalah jembatan.

Darlis menilai bahwa hal itu dapat dimaklumi mengingat daerah utara Kaltim wilayahnya terbagi dengan perairan, sehingga penting untuk membuat jembatan-jembatan yang dapat menghubungkan daerah satu dengan daerah lain.

"Bagaimana investor mau menanamkan modal kalau akses antar kecamatan saja sudah sulit? Repotnya, ini sangat berdampak kepada industri pariwisata, pendidikan, juga perekonomian kecil menengah," katanya.(adv/lin/dhi/met)

Pewarta:

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013