Perum LKBN Antara Biro Provinsi Kaltim dan Gerakan Memungut Sehelai Sampah Sungai Karang Mumus (GMSS - SKM) melakukan penanaman pohon untuk menjaga kelestarian lingkungan di sepanjang bantaran SKM.


"Kegiatan menanam pohon ini, selain jajaran Antara Biro Kaltim juga di ikuti beberapa jurnalis Kaltim yang ikut berpartisipasi dalam rangka memeriahkan HUT Antara ke 84," kata Kepala Biro Antara Kaltim Abdul Hakim Muhidddin di Samarinda, Sabtu (18/12).

Ia mengatakan kegiatan menanam pohon pada kawasan Sungai Karang Mumus,  di Muang Ilir, Kelurahan Lempake,  Kecamatan Samarinda Utara, Samarinda diharapkan bisa tumbuh untuk menjaga kelestarian lingkungan sesuai dengan moto HUT Antara tahun ini yakni "Bersama Kita Tumbuh". Artinya bibit pohon yang ditanam maupun Antara sebagai kantor berita bisa tumbuh bersama bersama.

Abdul Hakim sangat mengapresiasi terhadap pengiat lingkungan GMSS - SKM sebagai komunitas menjaga kelestarian lingkungan yang terus mengedukasi warga agar tidak membuang sampah ke sungai Karang Mumus.

"Kami juga mendukung terhadap Komunitas GMSS-SKM yang selama ini terus memberikan pemahaman secara perlahan tentang peran, fungsi, dan manfaat sungai, bahkan memberikan contoh bagaimana seharusnya merawat sungai kepada warga," katanya.
 
Abdul Hakim Muhiddin saat melaksanakan aksi penanaman bibit pohon buah khas Kalimantan dalam rangka kegiatan sedekah pohon peringatan HUT Antara ke 84, di Muang Ilir, Kelurahan Lempake,  Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Sabtu (18/12). 


Dia berharap hubungan LKBN Antara Kaltim dengan GMSS-SKM terus berlanjut, tidak sebatas kegiatan menanam pohon saja. Antara Kaltim siap mengawal pelestarian lingkungan melalui gerakan memungut sehelai sampah, penanaman pohon, hingga membantu mengedukasi masyarakat pentingnya menjaga lingkungan untuk kelangsungan hidup. 

Ketua GMSS-SKM Misman sebelum melakukan penanaman bibit pohon memberikan penjelasan terkait pentingnya menjaga lingkungan khususnya di kawasan SKM. 

Ia mengemukakan untuk membangkitkan budaya bersih lingkungan dengan cara tidak membuang sampah ke sungai memang tidak mudah, karena selama ini warga merasa nyaman membuang sampah yang tinggal melemparkan saja, jadi butuh waktu untuk menumbuhkan kesadaran warga.

"Sungai bukan sekadar saluran air, tapi menjadi sumber kehidupan manusia dan keanekaragaman hayati yang ada di dalam nya," katanya. 

Misman menceritakan awalnya gerakan memungut sehelai sampah pernah dicela, tidak mendapat dukungan. Alhamdulillah sekarang lambat laun dengan mengedukasi warga sudah banyak yang mendukung dan berpartisipasi pada GMSS-SKM. 

Lanjutnya sebagai penunjang, GMSS-SKM memiliki pangkalan pungut untuk mengumpulkan sampah yang dipungut dan sekolah lingkungan untuk merubah mindset pentingnya melestarikan alam sekitar, khususnya di bantaran SKM. 

Setelah melakukan pertemuan dilanjutkan dengan penanaman pohon, kemudian menyusuri sungai menggunakan prahu klotok melihat tanaman di sekitar sungai yang sudah dilakukan dan  melihat langsung kerusakan alam akibat kebiasaan membuang sampah plastik di sungai. Ternyata cukup banyak sampah plastik yang sangkut diranting-ranting pohon di tepi sungai.

Pada kesempatan itu juga Ketua GMSS-SKM, Misman menunjukkan salah satu hasil dari penanaman pohon Annona atau campuran buah antara Srikaya dan Sirsak yang tumbuh di bantaran SKM. 

"Silahkan dipanen buah Annona dan dicicipi," ujar Misman.


 

Pewarta: Arif Maulana

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021