Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Sebanyak dua bayi usia di bawah lima tahun meninggal akibat demam berdarah dengue (DBD) di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan drg Dyah Muryani, Sabtu mengatakan kedua balita yang terkena DBD masing-masing 8 bulan dan 18 bulan.

"Kalau yang usia 8 bulan meninggal pada Februari 2013 dan bayi yang berusia 18 bulan meninggal pada April 2013," ucapnya.

Meninggalnya kedua balita ini bagian dari 350 kasus demam berdarah yang terjadi di seluruh Kota Minyak sepanjang awal tahun 2013 ini.

Menurut Kepala DKK, jumlah itu meningkat karena selama ini rata-rata kasus per empat bulan adalah 250 kasus. Selama tahun 2012 lampau, bahkan hanya ada satu kasus meninggal dari 1.000 kasus yang terjadi sepanjang tahun.

Dua daerah yang penyebaran DBD terbanyak adalah wilayah Balikpapan Utara dan Balikpapan Kota.

Penyebabnya karena cuaca yang memang tidak menentu, hujan dan panas yang berganti-ganti, ditambah lagi perilaku hidup tidak sehat dari masyarakat, jelas drg Dyah.

Hujan yang kerap turun membuat genangan air yang menjadi tempat bertelur nyamuk Aedes aegypti, nyamuk yang membawa virus demam berdarah tersebut.

Karena itu Kepala DKK menyebutkan pihaknya kembali meminta masyarakat untuk terus melakukan 3-M, yaitu mengubur kaleng bekas, ban bekas, atau botol bekas, atau apa pun yang bisa menampung air, menutup bak-bak atau drum penampungan air di dalam maupun di luar rumah, dan menguras rutin tempat-tempat penampungan air tersebut.

Cara itu yang paling efektif untuk mencegah DBD, yaitu dengan memutus siklus hidup nyamuk, ujarnya.

DKK juga membagikan bubuk abate ke masyarakat sebagai

bagian dari langkah pencegahan. DKK juga melakukan pengasapan atau fogging ke sejumlah lingkungan untuk membunuh jentik-jentik nyamuk dan nyamuk dewasa.

Selain itu, Kepala DKK menambahkan, jika ada keluarga yang terkena DBD hendaknya segera dibawa ke rumah sakit ataupun puskesmas untuk ditangani.

"Tanda-tandanya itu seperti bercak-bercak merah atau rasa nyeri pada otot dan persendian atau di belakang mata. Segera bawa ke puskesmas atau rumah sakit," katanya. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013