Emas naik tipis pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), mengambil jeda setelah reli lebih dari satu persen dan mendorong emas kembali di atas level 1.800 dolar, dipicu oleh serbuan ke aset-aset safe-haven karena kekhawatiran atas varian virus corona baru mengguncang sentimen risiko.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 1,2 dolar AS atau 0,07 persen, menjadi ditutup pada 1,785,50 dolar AS per ounce. Di pasar spot, emas naik 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 1.791,97 dolar AS per ounce pada pukul 18.49 GMT, setelah naik setinggi 1.815,26 dolar AS.
Pasar AS tutup pada Kamis (25/11/2021) untuk liburan Thanksgiving. Sehari sebelumnya, Rabu (24/11/2021), emas berjangka naik tipis 50 sen atau 0,03 persen menjadi 1.784,30 dolar AS, setelah anjlok 22,5 dolar AS atau 1,25 persen menjadi 1.783,80 dolar AS pada Selasa (23/11/2021).
Pihak berwenang secara global bereaksi dengan waspada terhadap varian virus baru, dengan Uni Eropa dan Inggris di antara mereka yang memperketat kontrol perbatasan ketika para peneliti berusaha untuk mengetahui apakah mutasi itu resisten terhadap vaksin, memicu aksi jual di seluruh pasar yang merembes ke dalam minyak dan logam mulia lainnya.
Tetapi, setelah reli karena daya tarik safe-haven emas, perubahan bearish keseluruhan pada komoditas akhirnya menghampiri emas juga, kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals, menambahkan reaksi pasar mungkin berlebihan.
Mendukung emas dan bahkan akhirnya membatasi penurunan adalah kemunduran tajam dalam dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih rendah. Ketiga indeks saham utama AS yang turun tajam, juga mendukung emas.
"Harga emas akan tetap didukung di lingkungan ini dan topik tapering (Fed) akan mengambil kursi belakang untuk saat ini," kata Alexander Zumpfe, dealer logam mulia di Heraeus.
Emas berjangka masih menuju minggu terburuk sejak pertengahan Juni, jatuh 3,6 persen minggu ini, tertekan oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve AS dapat mempercepat kenaikan suku bunga, meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak berbunga.
Organisasi Kesehatan Dunia mengadakan pertemuan darurat pada Jumat (26/11/2021), menyatakan B.1.1.529, juga disebut varian Omicron, varian yang menjadi perhatian. Varian baru pertama kali muncul di Afrika Selatan dan telah terdeteksi di Botswana dan di antara para pelancong di Hong Kong dan Israel.
Logam mulia lainnya, tampaknya telah terlepas dari pergerakan emas, dengan perak untuk pengiriman Desember turun 38,9 sen atau 1,66 persen, menjadi ditutup pada 23,107 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 21 dolar AS atau 2,15 persen menjadi ditutup pada 954,3 dolar AS per ounce.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 1,2 dolar AS atau 0,07 persen, menjadi ditutup pada 1,785,50 dolar AS per ounce. Di pasar spot, emas naik 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 1.791,97 dolar AS per ounce pada pukul 18.49 GMT, setelah naik setinggi 1.815,26 dolar AS.
Pasar AS tutup pada Kamis (25/11/2021) untuk liburan Thanksgiving. Sehari sebelumnya, Rabu (24/11/2021), emas berjangka naik tipis 50 sen atau 0,03 persen menjadi 1.784,30 dolar AS, setelah anjlok 22,5 dolar AS atau 1,25 persen menjadi 1.783,80 dolar AS pada Selasa (23/11/2021).
Pihak berwenang secara global bereaksi dengan waspada terhadap varian virus baru, dengan Uni Eropa dan Inggris di antara mereka yang memperketat kontrol perbatasan ketika para peneliti berusaha untuk mengetahui apakah mutasi itu resisten terhadap vaksin, memicu aksi jual di seluruh pasar yang merembes ke dalam minyak dan logam mulia lainnya.
Tetapi, setelah reli karena daya tarik safe-haven emas, perubahan bearish keseluruhan pada komoditas akhirnya menghampiri emas juga, kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals, menambahkan reaksi pasar mungkin berlebihan.
Mendukung emas dan bahkan akhirnya membatasi penurunan adalah kemunduran tajam dalam dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih rendah. Ketiga indeks saham utama AS yang turun tajam, juga mendukung emas.
"Harga emas akan tetap didukung di lingkungan ini dan topik tapering (Fed) akan mengambil kursi belakang untuk saat ini," kata Alexander Zumpfe, dealer logam mulia di Heraeus.
Emas berjangka masih menuju minggu terburuk sejak pertengahan Juni, jatuh 3,6 persen minggu ini, tertekan oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve AS dapat mempercepat kenaikan suku bunga, meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak berbunga.
Organisasi Kesehatan Dunia mengadakan pertemuan darurat pada Jumat (26/11/2021), menyatakan B.1.1.529, juga disebut varian Omicron, varian yang menjadi perhatian. Varian baru pertama kali muncul di Afrika Selatan dan telah terdeteksi di Botswana dan di antara para pelancong di Hong Kong dan Israel.
Logam mulia lainnya, tampaknya telah terlepas dari pergerakan emas, dengan perak untuk pengiriman Desember turun 38,9 sen atau 1,66 persen, menjadi ditutup pada 23,107 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 21 dolar AS atau 2,15 persen menjadi ditutup pada 954,3 dolar AS per ounce.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021