UEFA menyambut baik resolusi parlemen Uni Eropa yang menentang "kompetisi terpisah" seperti Liga Super Eropa tetapi para pendukung Liga Super Eropa meminta Uni Eropa memastikan "persaingan yang adil dan terbuka".
Dua belas klub terkemuka Eropa pada April mengumumkan maksud mereka membuat Liga Super baru yang terpisah dari Liga Champions UEFA yang sudah mapan.
Setelah ditentang oleh komunitas sepak bola dan pendukung serta berbagai pemerintahan, proposal itu gagal total di mana enam klub Inggris ditambah Inter Milan, AC Milan dan Atletico Madrid mengundurkan diri.
Dua klub Spanyol Real Madrid dan Barcelona serta tim Italia Juventus bergeming untuk melanjutkan gagasan itu, Dan proses itu pun berlanjut di pengadilan Madrid sehingga menghindarkan UEFA menghukum klub-klub yang memisahkan diri itu.
Pada Mei, pengadilan meminta Pengadilan Eropa untuk memutuskan apakah FIFA dan UEFA melanggar undang-undang persaingan Uni Eropa karena menghalangi klub-klub itu menciptakan liga baru.
Resolusi yang disahkan oleh parlemen Eropa, dengan 597 suara mendukung melawan 36 suara menentang dan 55 abstain, menyerukan "model kompetisi Eropa" dengan "komitmen kuat mengintegrasikan prinsip-prinsip solidaritas, keberlanjutan, inklusivitas untuk semua, kompetisi terbuka, prestasi olahraga dan keadilan. "
Resolusi tidak mengikat yang akan diteruskan ke Dewan Eropa dan Komisi Eropa bersama dengan berbagai pemerintahan itu menyebutkan parlemen "sangat menentang kompetisi memisahkan diri yang merusak prinsip-prinsip tersebut dan membahayakan stabilitas seluruh ekosistem olahraga."
Anggota parlemen Uni Eropa dari Polandia, Tomasz Frankowski, yang juga mantan pemain tim nasional, meminta Komisi UE menunjuk koordinator terpisah untuk olahraga dan mengatakan prioritasnya adalah " mempromosikan model olahraga Eropa dan melindunginya dari ancaman seperti Liga Super."
Tetapi Anas Laghrari dan John Hahn dari perusahaan A22 Sports Management S.L yang dibeking Real Madrid menyebut rencana Liga Super Eropa itu tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang didukung oleh parlemen.
Mereka menyerukan fokus kepada undang-undang persaingan Uni Eropa dan menganggap UEFA sudah menetapkan dirinya sebagai operator monopoli.
"Kami percaya ada satu masalah utama yang belum dimasukkan dan itu adalah kebutuhan bagi semua badan olahraga guna mematuhi nilai-nilai inti dan kerangka hukum Uni Eropa," kata mereka.
Presiden UEFA Aleksander Ceferin mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan UE untuk "melindungi" sepak bola Eropa.
"Pesan Parlemen Eropa atas nama warga Uni Eropa sudah jelas: Eropa dan Eropa secara fundamental menentang proyek-proyek pemisahan diri seperti Liga Super Eropa yang mengancam nilai-nilai olahraga Eropa," kata dia.
"Sepak bola Eropa bukan pasar yang dimaksudkan hanya untuk melayani kepentingan elit dan keuntungan finansial, sepak bola Eropa adalah kisah sukses Eropa dalam melayani semua masyarakat. Kami akan terus bekerja dengan UE untuk memperkuat dan melindungi model olahraga Eropa dalam sepak bola Eropa."
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
Dua belas klub terkemuka Eropa pada April mengumumkan maksud mereka membuat Liga Super baru yang terpisah dari Liga Champions UEFA yang sudah mapan.
Setelah ditentang oleh komunitas sepak bola dan pendukung serta berbagai pemerintahan, proposal itu gagal total di mana enam klub Inggris ditambah Inter Milan, AC Milan dan Atletico Madrid mengundurkan diri.
Dua klub Spanyol Real Madrid dan Barcelona serta tim Italia Juventus bergeming untuk melanjutkan gagasan itu, Dan proses itu pun berlanjut di pengadilan Madrid sehingga menghindarkan UEFA menghukum klub-klub yang memisahkan diri itu.
Pada Mei, pengadilan meminta Pengadilan Eropa untuk memutuskan apakah FIFA dan UEFA melanggar undang-undang persaingan Uni Eropa karena menghalangi klub-klub itu menciptakan liga baru.
Resolusi yang disahkan oleh parlemen Eropa, dengan 597 suara mendukung melawan 36 suara menentang dan 55 abstain, menyerukan "model kompetisi Eropa" dengan "komitmen kuat mengintegrasikan prinsip-prinsip solidaritas, keberlanjutan, inklusivitas untuk semua, kompetisi terbuka, prestasi olahraga dan keadilan. "
Resolusi tidak mengikat yang akan diteruskan ke Dewan Eropa dan Komisi Eropa bersama dengan berbagai pemerintahan itu menyebutkan parlemen "sangat menentang kompetisi memisahkan diri yang merusak prinsip-prinsip tersebut dan membahayakan stabilitas seluruh ekosistem olahraga."
Anggota parlemen Uni Eropa dari Polandia, Tomasz Frankowski, yang juga mantan pemain tim nasional, meminta Komisi UE menunjuk koordinator terpisah untuk olahraga dan mengatakan prioritasnya adalah " mempromosikan model olahraga Eropa dan melindunginya dari ancaman seperti Liga Super."
Tetapi Anas Laghrari dan John Hahn dari perusahaan A22 Sports Management S.L yang dibeking Real Madrid menyebut rencana Liga Super Eropa itu tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang didukung oleh parlemen.
Mereka menyerukan fokus kepada undang-undang persaingan Uni Eropa dan menganggap UEFA sudah menetapkan dirinya sebagai operator monopoli.
"Kami percaya ada satu masalah utama yang belum dimasukkan dan itu adalah kebutuhan bagi semua badan olahraga guna mematuhi nilai-nilai inti dan kerangka hukum Uni Eropa," kata mereka.
Presiden UEFA Aleksander Ceferin mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan UE untuk "melindungi" sepak bola Eropa.
"Pesan Parlemen Eropa atas nama warga Uni Eropa sudah jelas: Eropa dan Eropa secara fundamental menentang proyek-proyek pemisahan diri seperti Liga Super Eropa yang mengancam nilai-nilai olahraga Eropa," kata dia.
"Sepak bola Eropa bukan pasar yang dimaksudkan hanya untuk melayani kepentingan elit dan keuntungan finansial, sepak bola Eropa adalah kisah sukses Eropa dalam melayani semua masyarakat. Kami akan terus bekerja dengan UE untuk memperkuat dan melindungi model olahraga Eropa dalam sepak bola Eropa."
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021