Tim Penggerak PKK Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus memberikan semangat bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang dijalankan kaum perempuan agar produknya tidak hanya laku di tingkat lokal, tapi juga mampu menembus pasar eskpor.


"Saya berharap ke depan sejumlah usaha kecil ini dapat mengekspor produknya karena peluangnya memang terbuka," ujar Ketua TP-PKK Provinsi Kaltim Norbaiti Isran saat acara Pengembangan Komunikasi Informasi dan Edukasi Pemberdayaan Perempuan di Kabupaten Paser, Jumat.

Kesempatan untuk ekspor hasil UMKM hingga ke mancanegara terbuka karena adanya akses internet, sehingga melalui teknologi komunikasi tersebut tidak membatasi interaksi ke mana pun, maka untuk menjual produk pun bisa dilakukan.

"Kami juga bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Pusat dan Bank Indonesisa sebagai sarananya, sehingga hal ini harus dimanfaatkan oleh kaum ibu untuk memasarkan produk hingga ke pasar global," katanya.

Sebagai kaum hawa pelaku UMKM, lanjutnya, mereka diminta tidak patah semangat dan memanfaatkan kegiatan ini untuk mengimplementasikan pada usaha masing-masing, kemudian terus inovatif guna menaikkan kelas usaha untuk memenuhi kualitas, kuantitas dan kontinuitas produk.

Sudah banyak contoh usaha mikro kecil yang dijalankan oleh kaum ibu di Kaltim dan mampu menembus pasar ekspor, seperti arang kayu, lidi nipah, dan lidi dari kelapa sawit yang sudah menembus pasar hingga Kanada, Pakistan, dan India.

"UMKM merupakan usaha yang mampu bertahan di berbagai cobaan, sehingga untuk semakin menguatkan daya saing perempuan pelaku UMKM, giat pemberdayaan semacam ini menjadi penting untuk meningkatkan semangat kewirausahaan perempuan," katanya.

Sementara Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Provinsi Kaltim Noryani Sorayalita, dalam kesempatan itu mengatakan bahwa Indeks Pembangunan Gender (IPG) Kabupaten Paser masih rendah.

"IPG Kabupaten Paser tercatat 71,15, berada di peringkat 10 dari 10 kabupaten/kota se- Kaltim. Untuk Indeks Pemberdayaan Perempuan (IDG) Paser sebesar 65,66, berada pada urutan ke-4 dari seluruh kabupaten/kota di Kaltim," kata Soraya.

Pemerintah, katanya berkewajiban melakukan berbagai upaya dalam menghadapi kesenjangan pembangunan, khususnya pembangunan ekonomi bagi kaum perempuan.

"Melalui berbagai kebijakan yang strategis, diharapkan dapat membangun motivasi perempuan untuk maju, mengembangkan potensi, meningkatkan kemampuan untuk menjadi pengusaha kecil tangguh dan berdaya saing agar terus berkembang menjadi besar," kata Soraya.

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021