Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan ekonomi Indonesia berhasil tumbuh 3,1 persen selama Januari hingga Agustus 2021.


"Kami masih berharap pertumbuhan ekonomi triwulan III 2021 bisa cukup baik meski ada hantaman varian Delta, sehingga jika momentumnya terjaga di triwulan keempat akan meningkat," ucap Menkeu Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA September 2021 secara daring di Jakarta, Kamis.

Dengan demikian, lanjut dia, ekonomi secara keseluruhan tahun 2021 diperkirakan bisa mencapai 3,7 persen hingga 4,5 persen.

Selain itu, kata dia, realisasi indikator makro lainnya yaitu inflasi yang telah mencapai 0,84 persen sejak Januari hingga Agustus 2021, atau tumbuh 1,59 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Menkeu Sri Mulyani  menuturkan nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.252 per dolar AS di akhir Agustus 2021 dan sedikit melemah menjadi Rp14.332 per dolar AS pada 15 September 2021.

"Kondisi rupiah ini relatif lebih kuat dari asumsi di Rp14.600 per dolar AS," ujar Sri Mulyani.

Kemudian ia melanjutkan suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun mencapai 6,38 persen pada Agustus 2021 dan mencapai 5,99 persen pada lelang terakhir per 14 September 2021.

Sementara dari sisi komoditas, harga minyak mentah Indonesia mencapai 67,8 dolar AS per barel di Juli 2021 dan sedikit menurun menjadi 64,35 dolar AS per barel per Agustus 2021.

Lalu lifting minyak mencapai 661 ribu barel per hari, sedangkan lifting gas tercatat 1,005 juta barel setara minyak per hari di Agustus 2021.
 

Pewarta: Agatha Olivia Victoria

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021