Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dinas Peternakan Kalimantan Timur menggelar rapat koordinasi tentang pengendalian penyakit flu burung atau avian influenza karena penyakit ini sudah menyerang di sejumlah daerah, walaupun di Kaltim belum ditemukan kasus serupa.

"Di Provinsi Kaltim memang belum ditemukan penyakit avian influenza (AI), tetapi ada terindikasi di dua kabupaten yakni Kutai Timur dan Berau yang menyerang pada itik sehingga kita harus mewaspadainya," ujar Kepala Dinas Peternakan Kaltim H Syaiful Akhyar dalam rakor tersebut di Samarinda, Selasa.

Ia mengatakan, beberapa bulan terakhir kasus flu burung merebak dan menginfeksi sebagian besar itik di sejumlah provinsi di Pulau Jawa. Setelah diidentifikasi, virus yang menyerang itik tersebut bertipe H5N1 dengan Clade 2.3 dan Sub Clade 2.3.2. Jenis ini merupakan Clade baru yang ditemukan di Indonesia.

Sementara itu, masuknya AI di Kaltim pertama kali terjadi di Samarinda dan Kutai Kartanegara pada 2005. Kemudian pada 2007 kembali muncul dan menyebar di lima daerah, yakni Samarinda, Balikpapan, Bontang, Kutai Kartanegara, dan Kutai Barat.

Sejak saat itu, kemudian kebijakan penanggulangan dan pemberantasan penyakit AI dilakukan dengan berbagai cara, baik kegiatan dari aspek teknis maupun non teknis.

Selanjutnya pada 2008 hingga 2009 tidak ditemukan indikasi adanya penyakit AI. Kemudian pada 2010 penyakit itu menginfeksi lagi pada ayam di beberapa kabupaten dan kota sehingga akhir 2012 terjadi kasus secara sporadis.

Menurutnya, ada beberapa hal yang harus dicermati pihaknya dengan masih ditemukannya kasus flu burung pada ayam, yakni terkait dengan arus lalu lintas ternak unggas khususnya ayam kampung yang sulit dikontrol masuk ke Kaltim.

Di sisi lain, kebutuhan telur ayam di Kaltim masih bergantung pada pasokan dari luar daerah. Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Peternakan Kaltim, masih terdapat 37,17 persen kebutuhan telur ayam dipasok dari Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

Terkait dengan pencegahan penyebaran AI, Pemprov Kaltim telah membentuk petugas Participatory Disease Surveillance and Response (PDSR), yakni tim yang bertugas melakukan pelacakan dan respons cepat terhadap penyakit AI. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013