Samarinda (ANTARA Kaltim) - Direktorat Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjuk BUMD PT Bontang Migas dan Energi (BME) sebagai operator pengelola Program Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga di Kota Bontang.

Siaran pers PT BME yang diterima ANTARA Kaltim, Senin, menyebutkan bahwa program yang digagas oleh Kementerian ESDM melalui Ditjen Migas itu kini telah memasuki Kota Bontang sebagai kota ketujuh di Indonesia yang akan dialiri gas bumi untuk rumah tangga pada akhir Januari 2013.

Direktur BUMD Bontang Migas dan Energi (BME) Syamsul Bachri menyatakan siap dan akan mengoperasikan pipa distribusi gas untuk rumah tangga sepanjang 90 km yang akan dialirkan ke 3.960 pelanggan.

"Kami telah siap melakukan operasi pengelolaan Jargas Kota Bontang, dan kami berharap dengan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Kota Bontang," kata Syamsul optimistis.

Sebelumnya, rencana pengaliran gas dan peresmiannya oleh Menteri ESDM pada 30 Januari 2013, telah dibahas dalam pertemuan bersama Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo, pada Jumat (18/1), di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta.

Hadir pada kesempatan tersebut mewakili Ditjen Migas, Plt. Dirjen Migas Edi Hermanto dan Direktur Pembinaan Hilir Ditjen Migas Umi Asngadah.

Sementara dari Pemerintah Kota Bontang dihadiri langsung oleh Wali Kota Bontang Adi Darma dan Wakil Wali Kota Bontang Isro Umarghani, serta didampingi oleh Kepala Disperindagkop Kota Bontang Riza Pahlevi dan Direktur BUMD Bontang Migas Dan Energi Syamsul Bachri.

Wamen ESDM Susilo Siswoutomo menyatakan dalam pertemuan tersebut bahwa kementerian ESDM siap untuk meresmikan Jaringan Gas Kota Bontang.

"Kami dari Kementerian ESDM telah bersedia meresmikan Program Jaringan Gas Bumi Untuk Rumah Tangga di Kota Bontang pada 30 Januari nanti. Karena itu kami memohon kepada Pemerintah Kota Bontang dan semua pihak yang terkait agar mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, karena ini menyangkut kepentingan masyarakat luas di Kota Bontang," katanya.

Kegiatan peresmian jaringan gas itu akan dirangkai dahulu dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dan Gas Transportation Agreement (GTA) antara Total E&P, Inpex Corporation, Pertamina Gas, dengan PT Bontang Migas Dan Energi, di Jakarta, Rabu (23/1), setelah dikeluarkannya persetujuan oleh SKK Migas di Jakarta pada Senin (21/1).

Sementara Wali Kota Bontang Adi Darma, dalam pertemuan itu melaporkan kepada Wakil Menteri ESDM tentang kesiapan Pemerintah Kota Bontang dalam menerima kunjungan Menteri ESDM untuk meresmikan Pengaliran Program Jaringan Gas Kota Bontang yang akan dikelola oleh PT Bontang Migas Dan Energi, sebuah BUMD berbentuk persero milik Pemkot Bontang yang dibentuk setahun lalu.

Kehadiran BUMD Bontang Migas Dan Energi, juga diharapkan mampu untuk turut andil memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Kota Bontang. Misi utamanya saat ini adalah mendukung secara aktif percepatan program prioritas listrik dan air.

Harapan itu disampaikan oleh Wakil Walikota Bontang Isro Umarghani dalam pertemuan tersebut.

Isro berharap BUMD Bontang Migas Dan Energi dapat segera merealisasikan penandatanganan MoU kerja sama dengan PLN Wilayah Kalimantan Timur dalam waktu dekat, demi meningkatkan rasio elektrifikasi masyarakat Kota Bontang dan mengurangi beban APBD Kota Bontang terhadap biaya BBM untuk genset di kantor-kantor pemerintahan dan RSUD, serta dapat membantu operasional PDAM dalam pengoperasian pompa hisap dan distribusi air ke masyarakat.

Bontang selama ini dikenal sebagai kota pengelola gas bumi berkelas dunia. Ada PT Badak NGL sebagai penghasil liquid gas natural yang telah diekspor ke berbagai negara. Sementara pengelolaan gas bumi juga telah menunjang perusahaan berkelas dunia lainnya seperti PT Pupuk Kalimantan Timur, menjadi perusahaan pupuk terbesar di Tanah Air. (*)

Pewarta:

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013