KONI Provinsi Kalimantan Timur menunda pelaksanaan TC Sentralisasi Mandiri KONI Kaltim atau Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) atlet-atlet yang akan dipersiapkan berlaga di PON XX/2020 Papua, karena tingginya kasus COVID-19 di wilayah setempat.


Komandan Puslatda KONI Kaltim Rusdiansyah Aras menjelaskan sedianya persiapan atlet Kaltim menuju PON tersebut mulai dilaksanakan pada 1 Juli 2021 dan kemudian ditunda sepekan yakni pada 8 Juli 2021.

" Keputusan penundaan diambil setelah Ketua Umum KONI Kaltim dan beberapa pengurus berkoordinasi dengan Pak Wali Kota Samarinda yang juga Ketua Satgas COVID-19 di Kota Samarinda dan sesuai arahan Puslatda harus diundur selama sepekan karena pandemi saat ini sedang tinggi-tingginya,” kata Rusdi, sapaan akrab Rusdiansyah Aras kepada awak media di Samarinda, Rabu.

Rusdi mengatakan sisi positif penundaan agenda tersebut adalah KONI lebih punya waktu untuk mempersiapkan pemusatan latihan atlet di masa pandemi dengan sebaik mungkin.

Ia menekankan syarat atlet masuk Puslatda adalah, mereka harus melakukan swab test terlebih dahulu.

“Penerapan protokol kesehatan ketat akan kami laksanakan selama Puslatda. Tahap awal kami lakukan swab test terlebih dahulu. Kami pun meminta kepada pihak hotel tempat puslatda yakni Hotel Mesra Samarinda untuk memisahkan antara atlet Kaltim dan tamu biasa yang akan menginap di sana,” terang Rusdi.

KONI Kaltim sendiri akan menempatkan sekitar 300 atlet di Hotel Mesra. Namun ada beberapa atlet lain akan diberikan tempat terpisah.

Saat ini KONI Kaltim sedang melakukan pemetaan untuk penempatan atlet. Tujuannya agar tak banyak atlet berada di satu tempat.

“Pak Wali Kota Andi Harun juga berpesan kepada kami untuk disampaikan kepada atlet dan pelatih, agar tak berpergian ke Balikpapan terlebih dahulu. Sebab Balikpapan saat ini jadi episentrum penyebaran COVID-19 di Kaltim,” terang Rusdi.

Sementara itu, Sekretaris Puslatda KONI Kaltim, Achmad Albert menambahkan, selama Puslatda berjalan atlet akan terus diawasi selama 24 jam oleh tim kesehatan dan keamanan.

“Atlet juga tak boleh menerima tamu selama Puslatda. Dan atlet hanya boleh keluar dari Puslatda saat latihan saja. Selebihnya mereka tak boleh keluar jika tak ada keperluan mendesak,” terangnya.

Prokes ketat memang wajib dilakukan seluruh atlet dan pelatih. Salah satu buktinya adalah, atlet yang pulang latihan harus menjalani pemeriksaaan genose sebelum masuk ke kamar.

Menurut Albert, apa yang dilakukan kepada atlet dan pelatih tersebut, semata-mata untuk melindungi mereka dari wabah virus saat ini.

“Nantinya sepekan sekali kamar atlet dan pelatih akan rutin disemprot disinfektan,” tambahnya.

Meski pelaksanaan Puslatda dilaksanakan di Hotel Mesra, Albert menegaskan kantor pusat Puslatda tetap ada di KONI Kaltim.

Nantinya di hotel hanya ada beberapa pengurus yang diberi tanggung jawab selama Puslatda berlangsung. Soal pencanangan Puslatda, Albert menegaskan akan dilaksanakan di halaman KONI Kaltim. Sebanyak 36 cabang olahraga yang lolos PON, nantinya hanya diwakili 3-4 perwakilan atlet.
 

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021