Stefanos Tsitsipas dipaksa belajar dengan cara keras selama dua bulan terakhir bahwa Novak Djokovic dan Rafa Nadal akan giliran berada di puncak permainan putra.
Petenis Yunani itu sudah memimpin dua set atas petenis nomor satu dunia Djokovic dalam final French Open kemarin, tetapi tetap saja kalah dan sudah seperti kebiasaan saja, cuma bisa berpredikat 'nyaris juara'.
Tsitsipas juga sempat mengungguli Djokovic dalam perempat final Rome Masters tahun ini, namun akhirnya kalah jua. Dia juga memaksa juara French Open 13 kali Rafa Nadal untuk bertarung tiga set dengan ketat dalam final Barcelona Open, tetapi lagi-lagi gagal.
Namun demikian, petenis berusia 22 tahun yang ingin menjadi pemain Yunani pertama yang menjuarai Grand Slam itu yakin sudah berada dalam jalur yang benar untuk mematahkan dominasi dua petenis yang sudah menjuarai 11 dari 12 turnamen utama tenis yang terakhir.
"Saya bisa bermain untuk merebut gelar dengan seperti ini. Terlepas dari kekalahan saya hari ini, saya yakin kepada permainan saya. Saya yakin sekali bisa mencapai titik itu segera," kata Tsitsipas kepada wartawan setelah kalah 6-7(6), 2-6, 6-3, 6-2, 6-4 di lapangan Philippe Chatrier.
“Saya hampir saja hari ini. Semua lawan berat. Ada perbedaan kecil antara pemain yang saya hadapi hari ini dan yang sebelum-sebelumnya.
"Tapi saya kira dengan sikap yang sama dan yang sama..jika saya tidak menurunkan peringkat saya sendiri, saya tidak melihat alasan saya tidak menggenggam trofi itu suatu hari nanti."
Pada Minggu, dia masih terheran-heran bagaimana bisa Djokovic mengubah permainannya setelah kalah dalam set kedua.
"Yang saya pelajari hari ini adalah apa pun yang terjadi, Anda harus memenangkan tiga set dan bukan dua set. Dua set itu tidak berarti apa-apa," kata Tsitsipas.
"Saya tidak beranggapan saya sudah banyak berubah. Saya hanya menjaga kecepatan yang sama. Saya mempertahankan hal-hal yang berjalan untuk saya. Tapi akhirnya, saya tidak tahu, dia meninggalkan lapangan setelah dua set tertinggal dua nol, saya tak tahu apa yang terjadi di sana, tetapi dia sekonyong-konyong menampilkan diri di depan saya bagaikan pemain yang berbeda."
Djokovic mengambil jeda luar lapangan setelah kalah pada set kedua dan begitu dia masuk lagi ke lapangan, pertandingan menjadi lain sama sekali.
Ditanya apakah dia merasa Djokovic tiba-tiba berubah secara fisik jauh lebih baik, Tsitsipas berkata: "Merasa secara fisik, antisipasi mungkin saja, hanya gerakan di lapangan, semuanya terasa jauh lebih segar dan jauh lebih baik dari sebelumnya.
"Saya tak tahu. Saya merasa dia mendadak bisa membaca permainan saya sedikit lebih baik. Bagus untuknya. Dia melakukannya dengan baik untuk sampai ke sana."
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021
Petenis Yunani itu sudah memimpin dua set atas petenis nomor satu dunia Djokovic dalam final French Open kemarin, tetapi tetap saja kalah dan sudah seperti kebiasaan saja, cuma bisa berpredikat 'nyaris juara'.
Tsitsipas juga sempat mengungguli Djokovic dalam perempat final Rome Masters tahun ini, namun akhirnya kalah jua. Dia juga memaksa juara French Open 13 kali Rafa Nadal untuk bertarung tiga set dengan ketat dalam final Barcelona Open, tetapi lagi-lagi gagal.
Namun demikian, petenis berusia 22 tahun yang ingin menjadi pemain Yunani pertama yang menjuarai Grand Slam itu yakin sudah berada dalam jalur yang benar untuk mematahkan dominasi dua petenis yang sudah menjuarai 11 dari 12 turnamen utama tenis yang terakhir.
"Saya bisa bermain untuk merebut gelar dengan seperti ini. Terlepas dari kekalahan saya hari ini, saya yakin kepada permainan saya. Saya yakin sekali bisa mencapai titik itu segera," kata Tsitsipas kepada wartawan setelah kalah 6-7(6), 2-6, 6-3, 6-2, 6-4 di lapangan Philippe Chatrier.
“Saya hampir saja hari ini. Semua lawan berat. Ada perbedaan kecil antara pemain yang saya hadapi hari ini dan yang sebelum-sebelumnya.
"Tapi saya kira dengan sikap yang sama dan yang sama..jika saya tidak menurunkan peringkat saya sendiri, saya tidak melihat alasan saya tidak menggenggam trofi itu suatu hari nanti."
Pada Minggu, dia masih terheran-heran bagaimana bisa Djokovic mengubah permainannya setelah kalah dalam set kedua.
"Yang saya pelajari hari ini adalah apa pun yang terjadi, Anda harus memenangkan tiga set dan bukan dua set. Dua set itu tidak berarti apa-apa," kata Tsitsipas.
"Saya tidak beranggapan saya sudah banyak berubah. Saya hanya menjaga kecepatan yang sama. Saya mempertahankan hal-hal yang berjalan untuk saya. Tapi akhirnya, saya tidak tahu, dia meninggalkan lapangan setelah dua set tertinggal dua nol, saya tak tahu apa yang terjadi di sana, tetapi dia sekonyong-konyong menampilkan diri di depan saya bagaikan pemain yang berbeda."
Djokovic mengambil jeda luar lapangan setelah kalah pada set kedua dan begitu dia masuk lagi ke lapangan, pertandingan menjadi lain sama sekali.
Ditanya apakah dia merasa Djokovic tiba-tiba berubah secara fisik jauh lebih baik, Tsitsipas berkata: "Merasa secara fisik, antisipasi mungkin saja, hanya gerakan di lapangan, semuanya terasa jauh lebih segar dan jauh lebih baik dari sebelumnya.
"Saya tak tahu. Saya merasa dia mendadak bisa membaca permainan saya sedikit lebih baik. Bagus untuknya. Dia melakukannya dengan baik untuk sampai ke sana."
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021