Jakarta (ANTARA Kaltim) - Pemprov Kaltim menjadi tamu kehormatan (Guest of Honor) dalam 32nd Indonesia Book Fair (IBF) yang berlangsung pada 17-25 November 2012, di Istora Gelora Bung Karno Senayan Jakarta.

Sebagai Guest of Honor, Kaltim mengusung tema "Pesona Dayak, Potensi Borneo" yang menampilkan karya seni kearifan lokal khas Kaltim, khususnya dari suku Dayak.

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat HR Agung Laksono memberikan apresiasi yang tinggi terhadap Pemprov Kaltim yang berpartisipasi dalam ajang pameran buku tahunan terbesar di Indonesia ini. Karena, dengan ikut serta mendukung kegiatan ini berarti membantu pemerintah dalam meningkatkan minat baca nasional yang masih rendah.

"Data BPS 2011, buta aksara di Indonesia sekitar 4,4% dari total jumlah penduduk, atau sekitar 6,73 juta jiwa. Angka tersebut masih sangat tinggi, kegiatan-kegiatan seperti ini adalah salah satu solusi meningkatkan minat membaca di kalangan masyarakat," ujar Agung, saat membuka 32nd Indonesia Book Fair (IBF) di Istora Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Sabtu (17/11).

Menurut dia, dengan membaca seseorang memperoleh ilmu pengetahuan yang baik dan luas. Minat baca masyarakat dapat terus ditingkatkan melalui peran aktif dari instansi terkait baik di pusat maupun di daerah, dengan melakukan terobosan-terobosan yang disukai masyarakat, khususnya bagi kalangan anak dan remaja.

"Bagi penulis dan penerbit, hendaknya dalam menulis sebuah buku selalu menggunakan Bahasa Indonesia sesuai dengan ejaan yang baik dan benar. Sehingga juga dapat memberikan pelajaran bagi masyarakat tentang bahasa ibu negara kita," jelasnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Kaltim H Farid Wadjdy yang didaulat menjadi pembicara pada opening ceremony IBF 2012, memaparkan saat ini di Kaltim terdapat sekitar 1.783 perpustakaan yang tersebar dari kota hingga pelosok desa. Hal itu tidak terlepas dari upaya Pemprov Kaltim untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Kita juga memiliki perpustakaan keliling yang aktif memberikan pelayanan kepada masyarakat di desa-desa dengan menggunakan mobil pelayanan. Kita ingin seluruh masyarakat Kaltim terbebas dari buta aksara, dan kita akan terus berusaha untuk mencapainya," ucap Farid.

Selain itu, lanjut dia, Kaltim juga berhasil mengembangkan perpustakaan daerah. Badan Perpustakaan Daerah Kaltim berhasil meraih sertifikat ISO 9001:2008 untuk kinerja dan pelayanan. Sertifikat tersebut diperoleh setelah melalui proses verifikasi, analisa dan evaluasi Lembaga Independen Tuv Nord asal Jerman terhadap kinerja Perpustakaan Daerah Kaltim yang berorientasi pada pelayanan prima.

"Kita terus berusaha dan berinovasi dalam upaya meningkatkan gairah atau minat baca masyarakat, sekaligus peningkatan kualitas SDM dengan memberikan layanan online sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengakses layanan tersebut melalui koneksi internet," tambahnya.

32nd IBF 2012 kali ini yang mengangkat tema "The Power of Creativity" diikuti sekitar 120 peserta terdiri dari penerbit dalam dan luar negeri, toko buku nasional, perpustakaan daerah se-Indonesia, perbankan dan media massa.

Turut hadir pada acara opening ceremony IBF 2012 diantaranya Kepala Perpustakaan Nasional Sri Sularsih, Ketua Umum IKAPI Lucia Andam Dewi, Pejabat Eselon I Kemenkokesra, Perwakilan Pemprov DKI Jakarta, Vice President Frankfurt Book Fair (FBF) Management Claudia Kaisser dan Kepala Badan Perpustakaan Daerah Kaltim Sri Sulasmi.

Pada kesempatan itu, Kaltim menampilkan Tarian Suku Dayak Benuaq yang telah dimodifikasi, yang dibawakan oleh Sanggar Sungai Mahakam Anjungan Kaltim TMII. (Humas Pemprov Kaltim/her/adv)

Pewarta:

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2012