Pemilik merek Iwatik, brand asli Balikpapan, Kalimantan Timur Sri Sunarti mengatakan, kaum milenial juga banyak meminati kain corak Batik Balikpapan yang dikatakan kain batik itu cocok dipakai siapa saja termasuk anak-anak muda milenial.


"Buktinya kain produksi kami cukup laku dan sebagian pembelinya anak-anak milenial," katanya di Balikpapan, Rabu.

Iwatik diproduksi sendiri oleh Sunarti dibantu dua karyawan. "Yang satu penyandang disabilitas, yang satu seumuran saya," cerita Sunarti.

Bertiga mereka membuat motif hiasan di atas kain mori. Ada motif batik karamunting, lengkungan kaltim, cemara. Kemudian garis-garis motif ditutup dengan lilin, hingga kemudian kain yang sudah diberi lilin dicelup ke dalam bahan pewarna.

Setelah beberapa lama dan menjalani proses, kain Iwatik pun siap. Sunarti yang juga dibantu anaknya memasang banderol Rp600 ribu untuk 2 meter batik tulis. Iwatik juga punya batik cetak (printing) yang dihargai Rp75 ribu per helai.

"Target pasar saya adalah kaum milenial karena mereka jumlahnya banyak ini juga sebagai upaya membiasakan anak-anak muda memakai batik," lanjut Sunarti.

Di sisi lain, Sunarti bercerita, baru mulai di tahun 2017 ia mulai belajar membuat batik. Keterampilan itu, dalam pandangan Sunarti, tidak memerlukan keahlian khusus yang rumit. Asal mau duduk tekun belajar maka selalu ada tempat.

"Dimana pun ada pelatihan saya ikut. Di PKK Balikpapan, kemudian di Samarinda ada pelatihan membatik saya ikut," ceritanya.

Sunarti ikut pelatihan bukan sekedar ingin punya keterampilan, tapi juga ingin terjun berbisnis. Karena usahanya yang khas dan terutama kegigihannya, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) 6 yang punya program kemitraan untuk membantu pengusaha mikro dan kecil hingga menengah turun tangan membantu.

Maka berdirilah Toko Iwatik yang khusus menjual produk batik Iwatik. Toko ini berlokasi di Jalan RE Martadinata Nomor 31 di Balikpapan.

"Alhamdulillah permintaan batik lancar, dan semakin banyak orang yang mau belajar membuat batik khas Kalimantan," kata Sunarti.

Kini, usahanya bukan hanya sekedar mencari keuntungan semata. Namun juga berbagi ilmu dengan membuka kelas membatik yang digelar di Balai Latihan Kerja (BLK) Balikpapan Tengah.

"Biar semakin terjaga budaya kita," demikian Sunarti.

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2021