Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengimbau masyarakat mengikuti arahan yang disampaikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait radius aman Gunung Tangkuban Parahu yang kembali erupsi pada Kamis (1/8) malam.

"Pokoknya semua prosedur harus ditaati sumber informasi datang dari lembaga vulkanologi, jika statusnya sudah clear (normal) dari mereka maka prosedur yang kemarin dirapatkan (dibuka untuk wisata) silahkan dipergunakan," kata Ridwan di Bandung, Jumat.

PVMBG pada Jumat (1/8) pukul 08.00 menyatakan Gunung Tangkuban Parahu berada dalam status level dua (waspada). Dengan status tersebut masyarakat disarankan tidak mendekati kawah dengan radius ancaman 1,5 kilometer.

Menurut Gubernur yang akrab disapa Emil itu, tempat wisata yang memiliki aktifitas vulkanik memang bukan hal yang sederhana. Jika dalam status yang berpotensi menimbulkan bahaya, maka masyarakat diimbau untuk mengikuti arahan berdasarkan kajian ilmiah.

"Fenomena alam kalau berbahaya bisa mengancam keselamatan jiwa, jadi saya imbau pengelola mengikuti arahan ilmiah," kata Emil.

Untuk keputusan dibuka atau tidaknya salah satu destinasi wisata Jawa Barat itu, menurutnya seluruh pihak perlu menyesuaikan kembali arahan yang dikeluarkan oleh Badan Geologi. Jika sudah aman maka aktifitas wisata menurutnya harus kembali pulih.

"Kalau sekarang ada dinamika lagi ya menyesuaikan, kan gak bisa juga ditutup selamanya, semuanya menyesuaikan dengan situasi," katanya.

Sementara itu, Kepala PVMBG, Kasbani mengatakan berdasarkan data yang ia himpun, hingga Jumat (1/8) sore aktivasi vulkanik Gunung Tangkuban Parahu masih cenderung tinggi.

Menurutnya sejak pagi, erupsi masih terjadi secara menerus.

"Sampai sekarang sekitar 8 (erupsi) kali tapi yang terakhir itu erupsi menerus," kata dia.

Seismograf di Pos Pengamatan pun menunjukkan tremor yang fluktuatif dari 30 milimeter hingga 50 milimeter. Bahkan saat pagi hari, kata Kasbani, seismograf menunjukkan tremor yang melebihi skala.

Walaupun demikian, dengan adanya peningkatan tersebut dia mengatakan potensi bahaya masih belum berlebihan. Pihaknya, kata dia, akan sesegera mungkin menginformasikan jika ada peningkatan kembali.

"Di pemukiman masih aman, jadi masyarakat harus tetap beraktifitas seperti biasa," kata dia.

Baca juga: Polisi kembali tutup kawasan wisata Gunung Tangkuban Parahu

Baca juga: Gunung Tangkuban Parahu belum berpotensi menyemburkan awan panas


Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019