Dengan tingginya antusiasme masyarakat yang ikut bergabung, maka pendaftaran yang dibuka setiap satu semester atau enam bulan sekali. Sedangkan mulai tahun depan dibuka hanya satu tahun sekali
Bogor (ANTARA) - Komunitas Tahsin Al Ghozy di Kota Bogor, Jawa Barat, mengajak masyarakat untuk mengisi waktu luang dengan kegiatan positif seperti memperbaiki cara membaca Al Quran hingga ke tingkat hafalan Al Quran.

Ketua Tahsin Al Ghozy, Ririe Rizal menyebutkan bahwa kegiatan sosial-keagamaan itu tanpa dipungut biaya. Saat ini kegiataan itu sudah diikuti oleh lebih dari 1.000 warga Bogor, mengingat masjid-masjid yang digunakan sebagai tempat belajar-mengajar berdomisili di sekitaran Kota Bogor.

"Ini baru buka lagi pendaftaran angkatan baru sekitar 300 orang. Kita kumpulkan dulu karena ada pembekalan kuliah umum," kata Ririe kepada ANTARA usai kuliah perdana Tahsin Al Ghozy Angkatan 14' di Masjid Raya Taman Yasmin Bogor, Jumat.

Ririe mengatakan, dengan tingginya antusiasme masyarakat yang ikut bergabung, maka pendaftaran yang dibuka setiap satu semester atau enam bulan sekali. Sedangkan mulai tahun depan dibuka hanya satu tahun sekali.

Alasannya, kata dia, ketika peserta Tahsin Al Ghozy semakin banyak, otomatis akan membutuhkan tenaga pengajar yang jumlahnya representatif. Tapi hal itu bisa ia siasati dengan cara menjadikan peserta yang sudah mahir sebagai guru, di samping mendatangkan guru dari luar.

Tahsin Al Ghozy, kata dia, tidak memiliki treatment khusus ketika mengajarkan cara baca dan hafalan Al Quran pada pesertanya. Hanya saja, peserta akan dibagi-bagi kelas sesuai sejauh mana kehandalan peserta membaca maupun menghafal Al Quran.

"Begitu mendaftar, mereka dites dulu nanti ikut di kelas berapa. Karena tingkatannya ada yang masih awam sekali, sampai ke tingkatan hafalan," kata Ririe.

Sedangkan kegiatan pembelajarannya tersebar di lima masjid Kota Bogor, yakni Masjid Al Ghozy Yasmin, Masjid Raya Taman Yasmin, Masjid Al Fallah Yasmin, Masjid Al Hidayah Taman Cimanggu City, serta Masjid Al Istiqomah Yasmin.

Meski sebagian pesertanya sudah mahir, tidak lantas kegiatan belajar mengajar selesai. "Artinya, tidak ada istilah lulus, setiap peserta tetap ikut kegiatan Tahsin Al Ghozy sebagai sebagai perilaku positif mengisi waktu luang," demikian Ririe Rizal.

Baca juga: 1.000 penghafal Quran di Pesantren Nurul Iman

Baca juga: Baca Al-Quran bisa turunkan nyeri pascamelahirkan

Baca juga: Membaca Alquran akan masuk kurikulum sekolah

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019