Jakarta (ANTARA News) - Panglima Kodam XVI/Pattimura Mayjen TNI Rasyid Qurnuen Aquary mengatakan, pihaknya telah mengamankan para oknum Batalyon Infanteri (Yonif) 731/Kabaressy yang melakukan bentrokan dengan aparat Polres Maluku Tengah hingga mengakibatkan dua orang tewas. "Sudah kami amankan, dan seluruh anggota batalyon kini menjalani apel untuk diperiksa termasuk senjata yang digunakan," katanya ketika dikonfirmasi ANTARA News dari Jakarta, Sabtu. Pada Sabtu (2/2) pagi sekelompok oknum Yonif 731/Kabaressy menyerang Markas Polres Maluku Tengah yang mengakibatkan rumah dinas Kapolres Maluku Tengah AKBP Jacub Parjogo terbakar dan dua angota Polres setempat meninggal dunia. Dua anggota Polres Maluku Tengah yang tewas adalah Bripka Michael Wattimena (36) anggota Satuan Intel Polres Maluku Tengah dan Bripda Musri Siomlibona. Sementara lima anggota Polres Maluku Tengah kabarnya masih disandera di Mako Yonif 731/Kabaressy. Insiden itu, tambah Pangdam, dipicu masalah asmara antara kakak beradik perempuan yang masing-masing menjalin kasih dengan anggota Yonif 731/Kabaressy dan Polres Maluku Tengah. "Sang kakak menjalin kasih dengan anggota Polres Malteng, dan sang adik pacar anggota Yonif 731. Keributan terjadi, saat sang adik bersama pacarnya ingin menggunakan kamar sang kakak yang juga tengah bersama pacarnya yang anggota Polres Malteng. Karena ditolak oleh pacar kakaknya yang berpangkat lebih tinggi, sang adik dan pacarnya pergi. Namun, sejak tanggal 30 Januari pacar adiknya yang anggota batalyon 731 tidak pernah pulang," katanya. Karena itu, tambah Rasyid, sang adik melaporkan ke Batalyon 731/Kabaressi dan munculah insiden bentrokan itu, kata Rasyid Akan tetapi, lanjut dia, penyebab bentrokan akan terus diselidiki hingga ditemukan kebenaran akar masalah yang menjadi sebab musabab insiden tersebut. "Tetapi yang jelas, kini seluruh aparat di lapangan baik dari TNI maupun Polri telah diinstruksikan untuk menahan diri dan khusus bagi seluruh anggota batalyon 731/Kabarresi kini sedang menjalani apel untuk diperiksa kelengkapan personel dan persenjataan yang digunakan dan pelaku kini telah diamankan," ujarnya. Saat ini, Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Rasyid Qurnuen Aquary, Kapolda Maluku Brigjen Pol Mohammad Guntur Ariyadi dan Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu kini berkumpul membahas situasi pascabentrokan. Pertemuan diadakan di Gedung pertemuan Pemerintah Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008