Bengkulu (ANTARA) - Tiga desa, yakni Taba Lagan dan Lagan Kecamatan Talang Empat dan Desa Lagan Bungin, Kecamatan Semidang Lagan di Kabupaten Bengkulu Tengah dilanda banjir hingga ketinggian dua meter di beberapa titik akibat luapan Sungai Lagan dan Sungai Tepian Lepang.

"Air mulai naik dan merendam rumah sejak pukul 16.00 WIB," kata Saudin, warga Desa Taba Lagan di Bengkulu, Rabu malam.

Ia mengatakan luapan Sungai Lagan membawa material lumpur ke dalam rumah warga terdampak.

Menurut dia, lokasi rumah warga tidak terlalu jauh dari areal penumpukan batu bara milik PT Kusuma Raya Utama yang menambang di kawasan hutan lindung dan sebagian Taman Buru Semidang Bukit Kabu.

Di Desa Lagan kata Suardi, sebanyak empat rumah terendam banjir hingga ketinggian 1,5 meter sehingga merendam seluruh perabotan rumah tangga milik warga terendam air.

Sementara di Desa Taba Lagan dan Desa Lagan Bungin masing-masing terdapat dua rumah warga yang terendam banjir dan saat ini warga berupaya menyelamatkan harta benda ke lokasi yang lebih tinggi.

Menurut keterangan warga, hulu Sungai Tepian Lepang yang melintasi Desa Lagan Bungin berada di kawasan Taman Buru Semidang Bukit Kabu yang saat ini diberikan untuk tambang batu bara milik PT Kusuma Raya Utama. Bahkan area penumpukan batu bara milik perusahaan itu berlokasi tidak jauh dari permukiman warga desa.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkulu Tengah, Tomi Marisi mengatakan dua sungai yang meluap adalah Sungai Lagan yang merendam Desa Taba Lagan dan Lagan, sedangkan Sungai Tepian Lepang merendam Desa Lagan Bungin.

“Tidak ada korban jiwa tapi warga mengalami kerugian material dan kami imbau masyarakat untuk waspada karena hujan masih berpotensi terjadi,” katanya.

Diketahui, dua pekan sebelumnya, wilayah Kota Bengkulu dan Bengkulu Tengah juga dilanda banjir parah yang menimbulkan korban jiwa tiga orang di wilayah Kota Bengkulu. Sejumlah aktivis lingkungan telah mengingatkan pemerintah bahwa aktivitas pertambangan batu bara di hulu Sungai Bengkulu telah memperparah banjir.

"Mencabut izin seluruh tambang batu bara di hulu Sungai Bengkulu adalah solusi utama mengatasi banjir Bengkulu Tengah dan Kota Bengkulu. Kalau ini tidak diselesaikan maka bencana ekologis akan semakin parah dampaknya," kata Direktur Kanopi Ali Akbar.

Pewarta: Helti Marini S
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019