Jakarta (ANTARA) - Politeknik Piksi Ganesha Bandung memberikan beasiswa penuh kepada 10 siswa-siswi Madrasah Davao Islamic League Institute dan empat siswa-siswi alumni Sekolah Indonesia Davao, seperti disampaikan dalam keterangan KJRI Davao yang diterima di Jakarta, Rabu.

Upacara serah terima siswa-siswi Madrasah Davao Islamic League Institute dan Sekolah Indonesia kepada Politeknik Piksi Ganesha itu telah dilaksanakan pada Selasa (23/4) di House of Indonesia, Davao City, Filipina.

Kegiatan itu dihadiri oleh KUAI KJRI Davao City Gufron Hariyanto, Direktur Davao Islamic League Institute Alem Omar Abdullah, para guru, orang tua siswa-siswi yang mendapatkan beasiswa, dan perwakilan dari Piksi Ganesha Bandung Bisma Indrawan Sanny.

Kegiatan itu merupakan kelanjutan dari kesepakatan kerja sama yang sudah ditandatangani oleh pihak Madrasah Davao Islamic League Institute dan Piksi Ganesha Bandung pada Februari 2019 lalu di KJRI Davao City, yang disaksikan oleh Atdikbud KBRI Manila Lili Nurlaeli dan KUAI KJRI Endah Rachmi Yuliarti.

Sekolah Indonesia Davao sejak 2017 telah berhasil menembus SNMPT dengan diterimanya satu siswa untuk bersekolah di Universitas Samratulangi.

Pada 2018, empat siswa diterima di Universitas Negeri Manado, dua siswa diterima di IAIN Surakarta, dan empat siswa diterima di Universitas Lambung Mangkurat.

Untuk tahun ini, ada empat siswa yang akan melanjutkan kuliahnya di Piksi Ganesha Bandung, dua siswa di Universitas Lambung Mangkurat, dua siswa di IAIN Surakarta, dan dua siswa di Universitas Negeri Manado.

"Kami menghaturkan banyak terima kasih yang tidak terhingga kepada pihak-pihak yang telah membantu anak-anak kami, sehingga mereka dapat mengukir masa depan mereka dengan baik," ujar Kepala Sekolah Indonesa Davao, Agus, ketika menyerahkan siswa-siswi kepada Piksi Ganesha Bandung.

"Ke depannya, Sekolah Indonesia Davao akan terus memperkuat dan mengembangkan lagi kerjasama dengan perguruan tinggi lainnya, sehingga murid-murid Sekolah Indonesia Davao yang sebagian besar datang dari keluarga yang tidak mampu, tetap bisa merangkai masa depannya dengan baik," lanjutnya. 

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019