Tiga bulan pertama gratis
Bogor (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) resmi membuka Museum Tanah dan Pertanian di Jalan Juanda Bogor Jawa Barat untuk masyarakat umum, Senin.

"Setelah peresmian, bakal dibuka pada hari itu juga. Tiga bulan pertama gratis supaya untuk pengenalan, untuk tarif ke depannya kita diskusikan dengan komunitas," ujar Sekertaris Jenderal Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro usai peresmian.

Bangunan museum yang lokasinya tepat di seberang Museum Zoologi ini terdiri dari tiga lantai. Lantai pertama berisi pengetahuan mengenai pertanian dan sejarah pertanian masa lalu, mulai dari sebelum kolonial sampai masa kolonial. Lantai dua berisi replika alat-alat pertanian sejak Indonesia merdeka.

Terakhir, lantai tiga berisi replika peralatan tani Indonesia yang digunakan saat ini dan masa mendatang. Salah satunya, seperti drone pertanian, yang berfungsi memudahkan petani untuk menyemprot sawah secara efisien.

"Ini menggambarkan bahwa teknologi pertanian akan mendorong bisnis di bidang pertanian. Sehingga lebih efisien dan memiliki daya saing yang lebih dibanding pertanian sebelumnya," kata Syukur.

Sementara itu, Menteri Pertanian periode 2009-2014, Suswono di tempat yang sama berharap, museum ini dapat memacu semangat para kaum milenial untuk dapat terlibat di bidang pertanian. Karena, menurutnya sampai sekarang bisnis di bidang pertanian merupakan bisnis menjanjikan.

"Ini membangkitkan spirit milenial, bahwa usaha pertanian sangat menguntungkan. Jangan dianggap sebagai suatu usaha yang tidak menjanjikan," kata Suswono.

Lebih dari itu, Suswono berharap timbul inovasi dari kaum muda di sektor pertanian. Pasalnya, masalah pertanian erat kaitannya dengan masalah pangan ke depan yang semakin krusial.

"Sudah tergambarkan bagaimana pertanian dari tahun ke tahun. Tentu kita harapannya ke depan generasi muda tetap cinta pertanian," tuturnya.

Baca juga: Museum Tanah Indonesia sudah dibuka lagi
Baca juga: Museum Tani harapkan koleksi peralatan seluruh Jawa


Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019