Jakarta (ANTARA) - Ketua  Pembina Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila Siswono Yudo Husodo mengingatkan kepada para dosen di kampus untuk menggunakan referensi buku-buku keluaran mutakhir.

"Tidak boleh melihat ke belakang tetapi harus berorientasi ke depan karena perubahannya begitu cepat," kata Siswono usai melantik sejumlah pejabat di Universitas Pancasila Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, jika tidak menggunakan buku-buku keluaran terbaru maka para mahasiswa akan mempelajari ilmu yang nantinya sudah tidak dipakai lagi.  

"Anak-anak harus diajari berorientasi ke depan karena apa yang terjadi di luar sangat cepat sekali perubahannya," jelasnya.

Mantan calon Wapres pada Pilpres 2004 ini menyatakan sekarang ini menjamur ojek daring yang berkembang pesat akibat perubahan teknologi, begitu juga dengan toko daring yang menyebabkan sejumlah pusat perbelanjaan semakin berkurang konsumennya.

"Perkembangan teknologi harus cepat diantisipasi jika tidak kita akan ketinggalan," kata mantan Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan itu.

Menurut mantan Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia ini perubahan-peribahan ini akan berlangsung terus. Jadi kita perlu siapkan anak didik kita untuk menghadapi masa disruption tersebut.

Siswono juga menjelaskan perkembangan zaman sekarang ini juga membuat lapangan kerja tidak terbatas hanya di Indonesia saja. Di Taiwan Tenaga Kerja Indonesia berjumlah 230 ribu orang dan posisi para pekerjanya juga meningkat kalau dulu buruh pabrik sekarang ada yang menjadi kepala bagian dan ada juga yang menjabat manajer.

Sementara itu tenaga kerja China di Indonesia hanya 18 ribu. Di Morowali Tenaga Kerja China hanya 3 ribu tapi ini ribut sekali, ujarnya.

Jadi katanya kita sudah memasuki dunia tanpa batas dengan arus orang, barang, uang, teknologi dan peradaban yang nyaris tanpa hambatan.

"Kita hidup di dunia baru yang tidak bisa menggunakan paradigma lama. Kita akan ditinggal jika kita tak maju. Kampus memegang peranan penting mempersiapkan pemuda-pemuda masa depan," katanya.


Baca juga: Di era digital, data adalah bahan bakar pertumbuhan
Baca juga: Sisi gelap dan terang era digital

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019