Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama pemerintah daerahdi Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi sepakat untuk membentuk sistem transportasi umum terintegrasi sepanjang 260 kilometer
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo berharap keberadaan kereta Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta membuat masyarakat pengguna kendaraan pribadi beralih ke moda transportasi massal.

"Terutama untuk pengguna mobil-mobil pribadi atau sepeda motor di jalur ini, kita mengajak mulai beralih ke MRT, yang sangat nyaman ini," kata Presiden saat mencoba MRT Jakarta dari Stasiun Bundaran HI menuju Stasiun Lebak Bulus, Jakarta, Selasa.

Presiden menjelaskan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama pemerintah daerah di Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi sepakat untuk membentuk sistem transportasi umum terintegrasi sepanjang 260 kilometer.

Selain itu, untuk mendorong pengguna kendaraan pribadi beralih ke angkutan umum, Pemprov DKI Jakarta juga akan menerapkan jalan berbayar electronic road pricing (ERP) di sejumlah jalan utama di Ibu Kota.

"Tadi, sudah kita sepakati dengan Pak Gubernur DKI, Pak Gubernur Jawa Barat, Walikota Bekasi, Depok, Bogor, Tangerang dan Tangerang Selatan sepakat bahwa kita akan membentuk entitas baru sehingga lebih fleksibel, pembangunannya tidak birokratis, bisa cepat," kata Presiden.

Saat rapat terbatas bertopik Lanjutan Pembahasan Kebijakan Pengelolaan Transportasi Jabodetabek di Kantor Presiden, Jakarta, Pemerintah membahas pembangunan fasilitas transportasi terpadu se-Jabodetabek.

Selain transportasi, juga akan dibangun penataan ruang permukiman, serta sanitasi dan saluran air bersih.

"Ini tadi sudah kita putuskan dalam jangka 10 tahun, harus bisa kita selesaikan dengan investasi kurang lebih Rp571 triliun," jelas Presiden.

Dia menambahkan pemerintah pusat serta provinsi akan mempersiapkan anggaran pembangunan dan mengikutsertakan investasi swasta.

Baca juga: Presiden: MRT simbol peradaban baru
Baca juga: Presiden Jokowi coba MRT Jakarta

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019