Jakarta (ANTARA) - Majelis Munajat Indonesia Berkah (MMIB) menggelar Musyawarah Nasional Alim Ulama untuk melahirkan sebuah Ijtihad politik untuk mendukung salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di Pemilu Presiden 2019.

"Ijtihad ini diadakan karena MMIB melihat bahwa pesta demokrasi yang akan berlangsung pada 17 April 2019 secara tidak langsung akan berdampak pada kehidupan umat Islam," kata Sekretaris Jenderal Majelis Munajat Indonesia Berkah (MMIB), Imam Fathurrohman, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, sebagai komunitas mayoritas di Tanah Air, umat Islam justru saat ini menjadi "korban" dari proses politik itu.

Dia mengatakan kondisi umat berada pada titik yang mengkhawatirkan, dimana ukhuwah Islamiyah tercabik seiring tercerainya ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah basyariyah yang nyaris putus.

"Melihat fenomena tersebut, MMIB merasa perlu mengimbau seluruh umat Islam untuk kembali pada Tali Allah yang akan merekatkan dan menguatkan kembali ukhuwah tersebut," ujarnya.

Menurut dia, sikap ini dipilih agar umat Islam agar tidak terus menerus digiring dalam jurang perpecahan dan melalui para alim ulama yang terdiri dari para kiai dan habaib, pihaknya berharap Ijtihad politk ini bisa menyatutkan ukhuwah Islamiyah meski tiap-tiap umat memiliki perbedaan pilihan politik.

Karena itu dia menilai melalui forum itu, MMIB mengajak para ulama, kiai, habâib, dan asâtidz se-Indonesia untuk berkumpul dan bermusyawarah dalam sebuah Ijtihad Politik dalam menyikapi hiruk pikuk dari Pilpres 2019.

Munas Alim Ulama itu digelar di Grand Sahid Jaya Hotel, pada 15-17 Maret 2019.

Ijtihad Politik Nasional Alim Ulama itu juga dihadiri Mbah Maimoen Zubair, Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya, dan dan Abuya KH, Muhtadi Dimyati.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019