Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah (ANTARA News) - Joko langsung bergegas membawa anak pertamanya keluar ketika melihat ular besar di kamar mandi rumah mertuanya di Jalan A Yani KM 5,5, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kamis pagi.  

"Saya langsung menyelamatkan anak saya, membawanya keluar dari kamar mandi," katanya.

Joko kemudian memberitahu bapak mertuanya, Juhri Hadinata, bahwa ada ular besar di kamar mandi. 

"Bapak mertua membawa parang untuk jaga-jaga. Jangan sampai ular itu menyerang keluarga. Apalagi itu kan masih pagi hari," katanya.

Dia lalu menghubungi Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah Agung Widodo untuk meminta bantuan mengevakuasi ular tersebut.

Petugas BKSDA beserta pawang ular kemudian datang, menangkap ular tersebut menggunakan sebilah papan, dan menutup moncongnya menggunakan selotip supaya tidak membahayakan orang di sekitarnya.

Butuh tenaga lima orang dewasa untuk mengevakuasi ular dengan bobot sekitar 30 kilogram dan panjang empat meter lebih itu.

Warga dan pengendara yang melintasi Jalan A Yani menyempatkan diri melihat aksi petugas mengevakuasi ular.

Tenaga para petugas BKSDA cukup terkuras saat melakukan evakuasi, karena ular yang awalnya sudah berhasil dimasukan ke dalam kandang kemudian lolos sehingga petugas harus menangkapnya lagi lantas memasukkannya ke dalam karung sebelum menaruhnya di dalam kandang.

Seorang petugas BKSDA yang bernama Ibnu mengatakan ular itu akan di bawa kantor Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Kalimantan Tengah sebelum dilepaskan ke Suaka Margasatwa Lamandau.

"Perkiraan usianya kita kurang tahu, yang pasti dengan ukuran besar itu bisa memakan anak sapi atau kambing dewasa," kata Ibnu.

Ini bukan kali pertama ular piton menimbulkan kehebohan warga di Kotawaringin Barat. Pada Selasa (5/2/2019), ular piton dengan panjang kurang lebih delapan meter dan berat sekitar 150 kilogram membuat gempar warga di area Terminal Natai Suka.

Baca juga:
Ular piton 10 meter jadi anggota baru THPS
BKSDA target lepas 3.000 ular piton/tahun

Pewarta: Kasriadi, Hendri Gunawan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019