Jakarta (ANTARA News) - Jumlah mahasiswa Indonesia yang menjalani studi di Belanda terus tumbuh sekitar 3-5 persen setiap tahun.

Direktur Nuffic Neso Indonesia Peter van Tuijl mengatakan pada 2017 tercatat lebih dari 2.500 mahasiswa Indonesia yang mengambil studi di Belanda, termasuk diantaranya 1.560 mahasiswa program S1 dan S2.

"Sisanya adalah mahasiswa yang mengikuti program non-gelar seperti short course," kata Peter dalam konferensi pers Holland Scholarship Day di Jakarta, Sabtu.

Dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya, Indonesia berada di posisi teratas dari sisi jumlah mahasiswa yang berkuliah di Belanda.

Thailand, misalnya, hanya memiliki 300 mahasiswa di Belanda, sedangkan Vietnam memiliki 800-900 mahasiswa yang mengambil studi di negara tersebut setiap tahunnya.

Populasi yang besar dan meningkatnya kelas menengah di Tanah Air, disebut Peter sebagai faktor penunjang pertumbuhan jumlah mahasiswa Indonesia di Belanda.

"Jumlah mahasiswa Indonesia yang sekolah di Belanda dengan biaya sendiri juga naik. Sementara di negara seperti Myanmar, Laos, Kamboja belum banyak kelas menengah yang bisa mendukung (pembiayaan studi) anak-anaknya ke luar negeri," ujar Peter.

Sejumlah jurusan yang paling diminati mahasiswa Indonesia dari universitas-universitas Belanda antara lain pertanian, hukum, bisnis, sejarah, dan sosiologi.

Demi memanfaatkan besarnya potensi mahasiswa Indonesia yang akan melanjutkan pendidikan di Belanda, Nuffic Neso Indonesia untuk keenam kalinya tahun ini menyelenggarakan Holland Scholarship Day untuk memberikan informasi mengenai beasiswa dan studi Belanda kepada masyarakat.

Pameran pendidikan tersebut memperkenalkan pilihan skema beasiswa seperti StuNed, Orange Tulip Scholarship (OTS), Holland Scholarship, dan Orange Knowledge Programme (OKP) yang didanai pemerintah Belanda, juga beasiswa yang didanai pemerintah Indonesia antara lain LPDP, program BUDI dari Kemenristekdikti, serta program 5.000 doktor dari Kemenag.

Hubungan erat antara Belanda-Indonesia di bidang pendidikan sudah dirintis sejak zaman pra kemerdekaan dimana para pemimpin nasional mengenyam pendidikan di Belanda diantaranya proklamator Muhammad Hatta dan Ki Hajar Dewantara. 

Bahkan tokoh-tokoh penting pemerintah, seperti Menteri Luar Negeri Retno Marsudi serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, tercatat sebagai alumni Belanda.

Baca juga: Nuffic Neso akan bantu anak Belanda studi di Indonesia

Baca juga: KLHK belajar monitoring hutan produksi di Belanda

Baca juga: KPK belajar metode penanganan korupsi ke Belanda

Baca juga: Indonesia-Belanda kerja sama maritim dan pendidikan


Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019